MUDIK LEBARAN 2018: Conecting Jalur Alternatif di Wilayah Sragen Permudah Pemudik di Perjalanan

Papan penunjuk arah jalur alternatif yang terpasang di jalan raya Sumberlawang-Tanon, Sragen, Jumat 8 Juni 2018. (Huriyanto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-SRAGEN-Momen mudik Lebaran 2018 diperkirakan relatif lebih lancar dibanding tahun sebelumnya. Sebab, proyek tol Salatiga-Boyolali-Solo-Kertosono sudah dibuka secara fungsional. Penggunaan proyek tol ini diharapkan tidak terjadi kemacetan.

Meski sudah tersambung jalan tol, namun masih banyak pemudik yang memanfaatkan jalur alternatif Jawa Tengah-Jawa Timur via Sragen. Banyak jalur alternatif yang kini masih menjadi favorit pemudik lantaran mudah diingat. Seperti jalur alternatif Tingkir, Salatiga menuju Gemolong, Sragen melalui Boyolali utara.

Kemudian jalan raya Sumberlawang, Sragen menuju Sragen Kota via Gabugan, Tanon. “Sudah cukup padat Mas arus lalu lintasnya. Kebanyakan dari Bogor, Jakarta dan Bandung,” tutur Joko (30), salah satu warga Dusun Tanjungsari, Desa Jati, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, Jumat 8 Juni 2018.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sragen Muhari mengatakan, selama ini banyak pemudik yang memilih menggunakan jalur alternatif karena memang sudah sejak lama dikenal. Apalagi selama ini kondisi jalannya cukup baik dan sudah banyak yang ditingkatkan dengan dicor beton. “Jalan tol juga mempermudah pemudik mencari akses jalur alternatif,” katanya.

Dikatakan, jalan tol Solo-Kertosono (Soker) bisa dimanfaatkan para pemudik yang hendak menuju Jawa Timur. “Ruas tol Soker difungsionalkan selama 24 jam sebagai jalur mudik mulai 8 Juni sampai ke Jawa Timur,” jelasnya. Hanya saja, pada H+10 Lebaran, ruas Pungkruk hingga Ngawi ditutup karena masih ada pekerjaan yang belum selesai.