FOKUS JATENG-SRAGEN-Jasa penukaran uang baru menjamur di wilayah Sragen jelang Lebaran. Penyedia jasa musiman ini tetap dilakukan meski risiko sasaran uang palsu dan hipnotis mengancam.
Salah satu penyedia jasa penukaran uang baru ini adalah Pariyo (44), warga Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Solo. Dia mangkal di wilayah Sragen sudah puluhan tahun setiap jelang Lebaran. “Meski risikonya besar tapi keuntungannya cukup bagus,” katanya Minggu 3 Juni 2018.
Selama puluhan tahun menggeluti profesi itu, risiko tak jarang menghampiri. Pernah suatu saat mendapat uang palsu dari penukar uang. Mengetahui uang itu palsu, langsung dikembalikan.
Lantas suatu saat juga ada orang yang berusaha menghipnotis. Kejadian ini terjadi sekitar dua tahun terakhir yakni pada 2016 dan 2017. ”Seperti orang India, turun dari mobil tiga orang yang seolah-olah mau tukar uang. Ada yang mengalihkan perhatian, saya tahu tapi tidak bisa bicara,” kata dia.
Jasa penukaran uang lainnya Antok (36), sama-sama dari Solo mengaku sudah 10 tahun menekuni pekerjaan jasa penukaran uang baru di Sragen. Dia melihat usahanya bakal lancar di Sragen meski cukup jauh dari rumah. ”Saya pilih Sragen karena masyarakat di Sragen antusiasnya masih tinggi untuk penukaran uang baru,” tuturnya.