Perdana, Dokter RSPA Boyolali Berhasil Tranplantasi Tulang Rahang

Pasien Fadli bersama kedua dokter yang menangani transplantasi Senin 16 April 2018. (Dok. Diskominfo Boyolali/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Berbagai inovasi dan pengembangan telah dilakukan rumah sakit kebanggaan warga Boyolali, Rumah Sakit Pandan Arang (RSPA). Kerjasama yang baik antar dokter spesialis berhasil melakukan operasi tranplantasi tulang kepada pasiennya. Butuh kolaborasi dan kerjasama antar dokter spesialis bedah mulut dan spesialis orthopedi dalam menangani kasus yang pertama kali dilakukan di RSPA kepada pasien atas nama Fadly Wira Utama (10) yang beralamat di Salatiga ini.

Seperti disampaikan dokter yang menangani, dr. Dian Sekarsari, Sp.BM yang mengungkapkan bahwa paseinnya bermula dari bengkaknya rahang pasien yang dirujuk dari salah satu rumah sakit di Salatiga yang dikarenakan tumbuhnya kista. Setelah menjalani diagnosa disimpulkan untuk dilakukan pengambilan kista dan merekonstruksi tulang rahang bekas kista tersebut.

“Bermula dari bengkak di tulang rahang, ada kista kalau tidak diambil tambah besar dan makan tulang rahang. Ketika diambil semua kistanya rahangnya bisa patah maka kita transplantasi pakai tulang kaki,” terang dokter Dian Senin 16 April 2018.

Sukses melakukan tranplantasi pertama pada 4 April lalu, kini pihaknya juga telah mempersiapkan untuk penanganan kasus yang sama dalam waktu dekat. Kasus kedua yang akan ditangani dalam dengan kondisi kista yang lebih besar dan lebih panjang.

Sementara sang dokter spesialis orthopedi, dr. Haryo Wicaksono, Sp. OT berharap tranplantasi ini bisa menyambung dengan tulang aslinya. Kolaborasi dilakukan dalam pengambilan kista di rahang bawah [mandibula] dilakukan oleh dr. Dian Sekarsari. Sedangkan dr. Haryo yang mengambil tulang betis [fibula] dipindah ke atas karena terjadi kekosongan akibat pengambilan kista.

“Harapannya ke depan nanti menyatu dengan tulang asli. Masalahnya tulangnya masih tumbuh mungkin nanti dilakukan operasi selanjutnya jika diperlukan karena stuktur rahangnya masih berubah. Setelah itu baru disesuaikan lagi. kalau menunggu dewasa nanti tulangnya keburu habis,” jelasnya.

Sementara itu Direktur RSUPA, Siti Nur Rokhmah Hidayati membenarkan bahwa tim dokternya telah memberi pelayanan yang pertma kali dilakukan di rumah sakitnya. Hal tersebut sesuai dengan komitmen dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat di bidang pelayanan kesehatan.

“Jadi kami saat ini sudah memiliki dokter orthopedi yang setiap hari standby. Kalau dulu hanya dokter tamu sekarang setiap hari kliknik orthopedi buka pelayanan setiap hari,” terang direktur yang akrab disapa Nur ini di ruang kerjanya.

Salah satu yang dilakukan kemarin menurut Nur Rokhmah yakni transplantasi tulang kaki (fibula) ke tulang mandibula karena ada tulang mandibula yang patah dan butuh direkonstruksi ulang. Untuk itu dilakukan tranplantasi dari tulang lain yang dibutuhkan untuk perbaikan tulang rahang.

Pelaksanaan operasi tersebut, lanjut Nur, menggunakan dana penuh dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. “Karena kami rumah sakit negeri, dan pasien menggunakan BPJS dan sesuai kelasnya jadi ya gratis penuh. Kita tetap memakai aturan dari BPJS, apapun dan berapapun besarnya kita gratiskan,” tandasnya.