Sekda Klaten Jaka Sawaldi: Entaskan Kemiskinan Melalui Kegiatan TMMD

Anggota TNI Kodim Klaten siap gotong royong di gelaran TMMD di wilayah Kecamatan Karanganom, Klaten, Rabu 4 April 2018. (Joko Larsono/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-KLATEN-TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung tahap I tahun 2018 Kodim 0723/ Klaten dibuka Rabu 4 April 2018. Kegiatan yang dilakukan secara simbolis di lapangan Desa Kunden, Kecamatan Karanganom, Klaten, ini dibuka Sekretaris Daerah Jaka Sawaldi mewakili bupati Klaten. Kemudian dihadiri Dandim 0723 Klaten Letkol Inf Eko Setyawan,Kepolisian Resort Klaten,Forkopimda Kabupaten Klaten, Forkopimcam Karanganom.

Sekda Klaten Jaka Sawaldi, mengatakan, TMMD ini merupakan bagian dari cara untuk merawat dan mengikat kebersamaan serta kegotong-royong untuk mengatasi persoalan-persoalan kebangsaan seperti kemiskinan pengangguran dan lainnya. “Pemerataan pembangunan dengan kegiatan TMMD yang melibatkan TNI dan warga. Kegotong royongan ini perlu dipupuk,” katanya.

Menurut Jaka Sawaldi melalui TMMD ini  bisa mengoptimalkan berbagai kegiatan lintas sektoral guna membantu penanggulangan kemiskinan, pengangguran dan penyelesaian PR di Jawa Tengah.

“Perlu diketahui kondisi penduduk miskin di Jawa Tengah per September 2017 tercatat 4,197 jiwa atau 12,23 %, sedangkan jumlah pengangguran terbuka sebesar 4,57 %, sedang indek pembangunan manusia tahun 2016 berada pada angka 69,98, TMMD ini merupakan bagian dari mengatasi persoalan tersebut,” katanya.

Dandim 0723 Klaten Letkol Inf Eko Setyawan kepada wartawan mengatakan TMMD tahap pertama tahun ini di Desa Kunden akan menyasar berbagai kegiatan baik berupa fisik maupun non fisik. Kegiatan ini juga serentak dilaksanakan jajaran Kodim di seluruh Indonesia.

“Di Klaten TMMD dilaksanakan 3 kali setahun, kegiatan fisiknya meliputi betonisasi jalan 1225 meter, rehab rumah 10 unit, jambanisasi 6 unit dan perbaikan tempat ibadah,” kata Dandim.

Lanjut dia, TMMD tersebut akan dianggarkan dari APBD Provinsi Jawa Tengah, APBD Kabupaten Klaten dan swadaya masyarakat dengan total Rp 450.494.000.

Untuk kegiatan non fisik, kata dia, seperti penyuluhan wawasan kebangsaan dan bela negara, penyuluhan peran polri dalam mewujudkan kamtibmas, penyuluhan narkoba, penyuluhan tentang radikalisme dan penyimpangannya dan lainnya.

“TMMD seperti inilah yang menjadi suatu kekuatan luar biasa untuk memajukan desa, menggali dan mendayagunakan potensi serta mengatasi berbagai isu ataupun persoalan terkini dengan solusi,” katanya.