FOKUS JATENG-BOYOLALI-Pemkab Boyolali terus menggaungkan kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Seperti yang digelar di Alun-Alun Kidul Boyolali, Minggu 11 Maret 2018. Kegiatan yang dipelopori Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali ini mengangkat berbagai tema kesehatan di masyarakat.
Misalnya terkait kematian ibu saat persalinan yang kini terbilang rendah. Di Kabupaten Boyolali, pada tahun 2017 terjadi 14 kasus kematian ibu (AKI). Kasus ini dinilai terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
Terobosan terus dilakukan untuk mengurangi AKI di Boyolali. Hal ini sesuai dengan target nasional, yakni umur harapan hidup masyarakat Boyolali bisa di atas 70 tahun. Target ini dinilai masih menemui kendala, yakni masih ada satu jenis penyakit yang kurang penanggulangannya dan menjadi penyebab angkat kematian dini.
“Penanggulangannya yang masih kurang yaitu pemberantasan penyakit TBC (tuberkulosis). Karena dari target-terget yang ada ini kita belum mencapai,” terang Kepala Dinkes Boyolali Ratri S Survivalina.
Wakil Bupati (Wabup) Boyolali M. Said Hidayat menjelaskan, sosialisasi Germas terus dilakukan bersama elemen masyarakat. Selain dinkes, kampanye Germas ini juga melibatkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud). Karena dunia pendidikan sangat efektif untuk mensosialisasikan Germas. “Masyarakat Boyolali diharapkan terus produktif dan memiliki daya saing,” terangnya.