FOKUS JATENG-KLATEN-Ada yang berbeda di hari Minggu pagi di Jalan Pemuda Klaten. Puluhan kusir bendi nampak menawarkan kepada warga saat acara Car Free Day (CFD). Sesekali warga melintas di samping bendi, para kusir bendi tersebut bergegas menawarkan untuk menaiki bendi miliknya.
Yuni Astuti, kusir bendi perempuan ini mengaku, menarik bendi di CFD sudah dialami satu tahun lamanya. Ia berteman dengan kuda milik orang tuanya sejak kecil. “Saya sejak kecil sudah dekat dengan kuda. Sudah setahun narik bendi. Ya, sudah lulus sekolah SMA. Ini hanya hari minggu saja pas CFD. Ya lumayan dari pukul 06.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB mendapat Rp 200 ribu,” kata dia.
Meskipun hanya satu minggu sekali, kata Yuni, penghasilan itu cukup lumayan. Selain, bisa menyenangkan orang lain juga mendapatkan penghasilan. “Ya lumayan, saya karena hobi saja. Karena sejak kecil senang bermain bersama kuda,” tutur dia.
Ketua Paguyuban Bendi Klaten Warsito mengatakan, keseluruhan bendi yang mangkal di CFD ada 25 bendi. Menurutnya, dengan adanya bendi ini bisa menarik para wisatawan yang berkunjung di Kota Klaten. Selain para wisatawan luar Klaten juga untuk warga Klaten sendiri.
“Ya, setiap minggu pagi kami bersama 25 bendi star di jalan ini(jalan Pemuda Klaten). Ini bisa meningkatkan ekonomi masyarakat terutama pemilik bendi. Per satu putaran sekitar satu setengah kilo penumpang ditarik biaya Rp 20 ribu,”katanya.
Ditambahkan dia, setiap bendi selama CFD berlangsung rata rata kusir bisa menarik penumpang 10 hingga 15 kali. “Angkutan tradisional ini kita hidupkan, jangan sampai punah. Angkutan tradisional ini kan ramah lingkungan, makanya ini kita uri uri. Dengan itu, ekonomi arus bawah ini bisa meningkat,” jelasnya.