Anggarkan Rp 25 Miliar, Pemkab Sragen Bangun Rumah Sakit di Wilayah Utara Bengawan Solo

Bupati Sragen Kusdinar Utung Yuni Sukowati (Huriyanto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG – SRAGEN – Pemkab Sragen akan membangun rumah sakit tipe D di wilayah utara Bengawan Solo. Pada tahun 2018 telah dianggarkan mencapai Rp 25 miliar. Namun, rencana pembangunan RSUD Tangen ini terkendala terkait pengadaan lahan.

Hal ini disampaikan langsung Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, kepada wartawan Rabu 20 Desember 2017. Dia mengaku tidak mudah mencari lahan yang tepat.

”Ternyata tidak mudah mencari lahan yang luas. Karena butuh minimal 3.000 meter persegi untuk rumah sakit tipe D. Persyaratannya seperti itu,” terangnya.

Yuni menjelaskan, karena sudah kesulitan mencari lahan di Tangen, maka untuk lokasi rumah sakit tidak fokus di wilayah Kecamatan Tangen. Namun bisa jadi di kecamatan sekitarnya.

”Harga tanah belum dibeli saja naiknya sudah gila-gilaan, Memang suatu pergerakan itu ada dampaknya,” tandas dia.

Terkait sumber daya manusia (SDM) RSUD itu juga sudah dipersiapkan. Pihaknya membuka kesempatan untuk perekrutan, meliputi tenaga medis seperti dokter ahli yang terbatas dan tenaga pendukung lainnya.

”Saya sudah membuka pintu selebar-lebarnya untuk para dokter spesialis bisa bekerja di Sragen,” ujarnya.

Terpisah, pegiat Forum Masyarakat Sragen (Formas) wilyah Sragen Utara Sri Wahono berharap pembangunan RSUD Tangen itu bisa terealisasi. Dengan adanya RSUD milik pemkab, diharapkan pelayanan kesehatan untuk warga Sragen, khususnya yang ada di derah utara aliran Bengawan Solo bisa lebih baik dan terjamin.

”Kalau ada RSUD di Tangen atau Jenar, maka warga yang ada di Utara Bengawan Solo tidak perlu jauh-jauh berobat sampai ke RSUD Soehadi Prijonegoro di Sragen, sehingga bisa lebih dekat dan penanganannya lebih cepat,” katanya.