FOKUS JATENG – KARANGANYAR – Ada yang menarik dan banyak pelajaran yang diambil hikmahnya dari kegiatan pengiriman relawan dan donasi bantuan ke wilayah bencana alam di Pacitan. Kegiatan tersebut menumbuhkan tunas-tunas rasa kemanusian para warga sedulur Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Ranting Kerjo dan Ngargoyoso.
Menurut Ketua PSHT Ranting Ngargoyoso Waloyo, kegiatan tersebut akan menjadi agenda prioritas para warga ranting Ngargoyoso untuk menolong sesama manusia.
”Ketika kami sampai lokasi, hati para sedulur terketuk hatinya melihat penderitaan para korban bencana,” katanya Senin 11 Desember 2017.
Langkah baksos ini menjadi komitmen para sedulur untuk dilakukan secara simultan dan bukan hanya sekadar pencitraan. Hal yang paling berkesan, menurut Waloyo, saat pendistribusian bantuan. Para relawan diantar ke lokasi jauhnya hampir 70-an kilometer.
”Dalam perjalanan tersebut kita diajarkan langsung bagaimana caranya berbagi dengan ihklas tanpa tedensi apapun kecuali misi kemanusian”ungkapnya dengan terbata bata lantaran terharu,” tandas dia.
Sementara itu, menurut Darmanto, selaku ketua 2 rombongan relawan PSHT Karanganyar yang usai melaksanakan tugas di Pacitan, sambutan warga sangat ramah. Rombongan diterima ketua cabang PSHT Pacitan sedulur M. Widodo dengan baik di Padepokan PSHT Pacitan.
Lebih jauh, Darmanto mengatakan, misi kemanusian ini berimbas positif, baik secara internal maupun ekternal.
”Misi ini ke luar menciptakan image positif bagi warga PSHT yang ternyata juga punya nilai nilai kemanusia yang tinggi. Selain itu misi ini akhirnya jadi sarana ngumpulke balung pisah antar warga PSHT,” ujarnya.
Dari misi baksos tersebut setidaknya telah mengikis citra negatif yang terlanjur berkembang di dalam masyarakat bahwa warga PSHT yang selama ini dikonotasikan sebagai pesilat tukang bikin onar. Hal tersebut dituturkan oleh salah satu anggota DPRD Karanganyar H. Rober Kristanto.
Dikatakan, misi yang ditunjukkan warga irengan dapat menjadi contoh ormas lainnya. ”Apa yang dilakukan warga PSHT tersebut saya harap dapat dilaksanakan secara berkesinambungan lantaran hal tersebut merupakan fondasi berseminya rasa solidaritas kepada sesama manusia,” tuturnya.