Jokowi: Mobil Produksi Kiat Motor harus Mampu Bersaing dengan Produk Luar

Presiden RI Joko Widodo mengunjungi pengembangan kendaraan pedesaan di bengkel Kiat Motor Jalan Yogya-Solo, Dukuh Ngaran, Desa Mlese, Kecamatan Ceper, Klaten, Minggu 17 September 2017. (Joko Larsono/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG – KLATEN – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi pengembangan kendaraan pedesaan di bengkel Kiat Motor Jalan Yogya-Solo. Tepatnya di Dukuh Ngaran, Desa Mlese, Kecamatan Ceper, Klaten. Tiba di bengkel Kiat Motor sekitar pukul 19.00 WIB, setelah menghadiri Silatnas ke-3 MTA di Stadion Manahan Solo, Minggu 17 September 2017.

Di Kiat Motor, Jokowi meninjau tiga prototipe kendaraan pedesaan yang dinamakan Mahesa (Moda Angkutan Hemat Pedesaan). Mensesneg Pratikno, Plt Bupati Klaten Sri Mulyani, dan pengusaha otomotif Sukiat (pemilik bengkel Kiat Motor) ikut mendampingi tinjauan mantan wali kota Solo ini.

Ada tiga prototipe Mahesa, yakni mobil penumpang dobel kabin, mobil angkutan barang, dan mobil power take off (PTO) yang disambungkan ke alat pertanian. Pengembangan kendaraan pedesaan yang diinisiasi dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tersebut dikembangkan Institut Otomotif Indonesia (IOI). Serta didukung Kiat Motor, YPTI, PIKKO, JERICHO, Karoseri ABC, dan beberapa perguruan tinggi.

”Ada ide-ide, gagasan yang sudah menjadi barang. Ini sama seperti yang dulu (mobil) Esemka. Dibangun dari UKM-UKM kemudian diintegrasikan dengan SMK dan menjadi mobil. Setelah jadi mobil tahapan berikutnya kan sertifikasi, uji emisi. Seperti itu sama,” terang presiden.

Gagasan pengembangan kendaraan pedesaan,kata Jokowi, harus diimbangi dengan perencanaan bisnis yang matang. Terkait hal itu, presiden tidak mau gagasan tersebut mentok hanya di level pengembangan. Pemerintah sendiri siap untuk mendorong uji emisi dan sertifikasi kendaraan pedesaan Mahesa.

”Sebuah produk ini belum uji emisi dan sertifikasi. Tapi akan kami dorong untuk dapatkan uji emisi dan sertifikasi. Tapi setelah itu apa? Itu yang saya tanyakan. Pak Kiat dan tim, business plan seperti apa? Bisa memproduksi tapi nanti marketingnya seperti apa, siapa yang membeli. Apakah mobil ini bisa berkompetisi dengan produk lain dari luar, China, Jepang, Korea misalnya,” tanya Jokowi.

Pemilik Bengkel Kiat Motor Sukiat mengatakan, pembuatan kendaraan pedesaan Mahesa dimaksudkan untuk mengembangkan produktivitas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan. Sesuai namanya, maka Mahesa memiliki konsep yang sangat dekat dengan masyarakat pedesaan.

”Kendaraan ini multifungsi. Untuk kepentingan petani. Bisa untuk angkutan orang, angkutan barang, bisa juga disambungkan dengan alat pertanian misal penggilingan padi, pompa air, dan lainnya,” jelasnya.