FOKUS JATENG – BOYOLALI – Meski masa libur Lebaran telah usai, namun animo warga mendaki ke puncak Gunung Merapi tetap masih tingga. Buktinya, hingga Rabu 5 Juli 2017 tercatat sekitar seribu pendaki yang muncak ke Merapi. Jumlah ini diperkirakan terus bertambah.
Baca juga: Gunung Bibi Merapi, Seru untuk Kamu-Kamu
Seluruh pendaki yang akan naik ke puncak mendapat pengecekan di pintu masuk. Langkah ini dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. ”Sampai saat ini belum ada kejadian kecelakaan selama pendakian,” ungkap Badri, salah satu petugas pendataan pendaki di base camp Barameru.
Pada musim pendakian kali ini, ada pemandangan menarik dari pendaki yang turun. Disetiap rombongan yang turun, mereka menentang tas plastik berisi sampah bekas bungkus makanan maupun botol air mineral yang dibawanya. Mereka silih berganti naik dan turun melalui pintu jalur pendakian Dukuh Plalangan, Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Boyolali.
Menurut Badri, jumlah pendaki setiap harinya mencapai ratusan orang. ”Setiap harinya rata-rata 200-an orang ada. Malah kemarin yang turun gunung mencapai 500-an orang,” kata Badri.
Aktivitas pendakian di gunung Merapi mulai ramai pada H+2 Lebaran. Para pendaki berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Baca juga: Wisata Selo Merapi yang Perlu Kamu Jelajahi
”Dari Jakarta, Bandung, Surabaya, Solo, Nabire Papua. Ada juga dari manca negara, cukup banyak,” jelasnya. Ratusan pendaki yang sudah turun, disetiap rombongan mereka juga membawa sampah dari bungkus bekal makanan dan minuman. Hal itu terlihat dari yang dibawanya. Tas plastik kresek yang ditentengnya berisi sampah-sampah tersebut. (nto)