15.362 Ibu Hamil, Menyusui, dan Balita di Jawa Tengah jadi Sasaran Program MBG, Penerimanya Baru 10 Persen

Fokus Jateng-SRAGEN, – Program makan bergizi gratis (MBG) menyasar 15.362 ibu hamil, menyusui, dan balita sebagai penerima sasaran dari 170 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di wilayah Jawa Tengah. Pada Mei 2025, yang telah menerima MBG baru sebanyak 1.595 penerima sasaran atau sekitar 10 persen.

Kepala Perwakilan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (BKKBN) Provinsi Jawa Tengah Eka Sulistia Ediningsih mengkonfirmasi data tersebut.

Eka menjelaskan pendistribusian MBG kepada penerima sasaran ibu hamil, menyusui, dan balita di Mei 2025 baru berjalan untuk 1.595 penerima sasaran, dari jumlah total yang telah dipetakan sebanyak 15.362 penerima sasaran.

“Di Jawa Tengah ini terdata ada 170 dapur SPPG yang sudah berkomitmen untuk men-support program MBG. Menurut data dari para penyuluh keluarga berencana tercatat jumlah yang sudah dipetakan dari 170 dapur SPPG itu ada sebanyak 15.362 penerima manfaat dan yang sudah berjalan (mendapatkan MBG) di Mei ini memang baru 1.595 penerima manfaat,” ungkap Eka ketika ditemui wartawan selepas acara edukasi untuk Program Gerakan Orang Tua Asuh Cerdas Stunting (Genting) di Puskesmas Sragen, Jawa Tengah, Senin, 16 Juni 2025.

Dia menjelaskan untuk pendistribusian MBG ke 90 persen sisanya saat ini masih dalam pemetaan sasaran dan proses pengajuan ke Badan Gizi Nasional (BGN). Adapun dalam masa liburan sekolah ini, pendistribusian MBG untuk ibu hamil, menyusui, dan balita tersebut juga menyesuaikan jadwalnya.

“Kemudian karena ini kan masa (sekolah) libur ya, pengantaran (MBG) ke anak sekolah libur juga. Tapi untuk itu juga sedang dipersiapkan, termasuk juga omprengnya juga sedang dipersiapkan. Ketika anak-anak nanti masuk sekolah, maka kami akan mulai lagi,” ujar dia.

Di sisi lain, Penasehat DWP Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (BKKBN) Uni Kuslantasi menjelaskan mengatakan program MBG yang menyasar ibu hamil, menyusui, dan balita mendukung upaya pemerintah dalam penanganan stunting. Adapun dari pemerintah melalui BKKBN, juga mengadakan Program Genting untuk mempercepat penanganan stunting.

Program Genting melibatkan peran aktif orang tua asuh yang bisa berasal dari korporat atau perusahaan, lembaga atau instansi, hingga perseorangan atau personal.

Sasaran Program Genting yaitu ibu hamil, menyusui dan anak-anak atau bayi usia di bawah 2 tahun.

“Alasan sasarannya adalah anak atau bayi di bawah dua tahun karena 1.000 hari pertama kelahiran itu menentukan untuk menjadi stunting atau tidak. Maka yang disebut adalah ibu hamil, menyusui, sampai anak 2 tahun supaya nanti pertumbuhannya lebih maksimal,” tuturnya.

Dalam Program Genting, dia menyebutkan ada empat hal yang dapat dilakukan oleh orang tua asuh untuk mendukung yaitu sanitasi, air bersih, makanan bergizi, dan edukasi.  (AN/**)