FOKUSJATENG.COM, KARANGANYAR – Siapa bilang kedai kopi hanya tempat nongkrong? Di Karanganyar, Kedai Kopi Sha’ring bertransformasi menjadi ruang diskusi yang produktif bagi generasi muda.
Bekerja sama dengan MSI Karanganyar, Lab Sosiologi FISIP UNS, dan HIMASOS, diskusi bertema “Tentang Ruang dan Bentang Sosio-Kultural” (30/04/2025) berhasil menarik perhatian banyak anak muda.
Inisiatif ini muncul sebagai respons terhadap perubahan sosio-kultural di Desa Karangsari, Jatiyoso, akibat proyek strategis nasional Waduk Jlantah. Shubuha Pilar Naredia dari MSI Karanganyar menjelaskan bahwa forum ini bertujuan memicu tumbuhnya ekosistem belajar kolektif di kalangan anak muda dengan cara yang relevan dengan gaya hidup mereka.
“Ini adalah forum pertama di ruang publik Karanganyar yang pesertanya mayoritas anak muda,” ungkap Shubuha. Ia menyoroti bagaimana modernitas, termasuk proyek besar seperti Waduk Jlantah, membawa perubahan signifikan dalam kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat desa, mendorong diversifikasi pekerjaan dan urbanisasi.
Fajrian Hanif Kuncoro, owner Kedai Kopi Sha’ring, bangga kafenya menjadi wadah kegiatan positif ini. “Lokasi kami memang strategis dan menjadi tempat favorit anak muda untuk bersantai, mengerjakan tugas, hingga berbagi cerita. Kami akan terus mendukung inisiatif-inisiatif yang membangun seperti ini,” ujarnya. Kedai kopi ini membuktikan diri sebagai ruang publik yang inklusif, tidak hanya untuk menikmati kopi, tetapi juga untuk bertukar pikiran dan melahirkan ide-ide cemerlang. ( rls/bre)