Wakil Bupati Boyolali Pastikan Ketersediaan Bahan Pokok Aman

Wakil Bupati Boyolali Dwi Fajar Nirwana didampingi Kapolres Boyolali AKBP Rosyid Hartanto berdialog dengan para pedagang untuk mengetahui harga dan ketersediaan barang. (doc/Fokusjateng.com)

Fokus Jateng- BOYOLALI,-Wakil Bupati Boyolali Dwi Fajar Nirwana melaksanakan kegiatan inspeksi mendadak (Sidak) di dua pasar Rabu 05 Maret 2025 pagi. pagi. Kehadirannya didampingi Kapolres Boyolali AKBP Rosyid Hartanto serta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Boyolali.
Mengawali kunjungannya, Wabup Fajar langsung menuju ke area pasar Sunggingan dan mendatangi sejumlah pedagang. Diantaranya pedagang sayur mayur, daging, bawang putih dan bawang merah, cabai dan beras. Fajar juga berdialog dengan para pedagang untuk mengetahui harga dan ketersediaan barang. Dipasar Boyolali Kota, Fajar juga sempat memborong sejumlah dagangan dari Pedagang pasar Boyolali untuk kebutuhannya.
Usai berdialog dengan para pedagang, Fajar memberikan keterangannya pada wartawan. Menurutnya, aktifitas Sidak ini untuk memantau harga bahan pokok dan ketersediaan serta sebagai upaya pengawasan keamanan pangan menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025. Ia ingin melihat secara langsung kondisi di pasar, sekaligus memastikan semua komoditi tersedia dan harga yang terjangkau masyarakat.
“Alhamdulillah kalau harga di pasar masih stabil ya, masih standar. Sama harga ini masih standar semuanya. Belum ada kenaikan harga dan semoga tidak ada kenaikan harga yang signifikan nanti bulan depan,”kata Wakil Bupati Boyolali Dwi Fajar Nirwana usai pemantauan di Pasar Boyolali,
Fajar juga menjelaskan, untuk harga daging yang ia temui di lapangan masih stabil masih standar yang kualitas nomor 2 seharga Rp 110 ribu dan kualitas nomor 1 di harga Rp120 ribu per kilo. Sedangkan untuk harga cabai Masih pada kisaran Rp 50 ribu hingga Rp90 ribu per Kg.
“Dari Lombok Rp 50 ribu yang Lombok Keriting, kemudian Lombok yang pedas itu Lombok apa ya namanya? Rawit, yang Lombok Rawitnya Rp 90 ribu. Dagingnya masih standar yang kualitas nomor 2 Rp 110 ribu. Kemudian yang kualitas satunya Rp120 ribu. Itu. Beras masih standar semuanya, alhamdulillah,” ucapnya.
Kapolres Boyolali AKBP Rosyid Hartanto mengungkapkan pihaknya bersama Satgas Pangan mengecek soal harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah. Beberapa yang disorot seperti beras medium dan minyak goreng.
“Dengan harga eceran tertinggi yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, terutama khusus untuk beras medium, kemudian untuk minyak goreng ya, minyak goreng sudah ada perubahan harga untuk HET saat ini sudah di Rp17.200 dari sebelumnya Rp15ribu per liter. Kemudian untuk beras tadi Alhamdulillah tadi masih sesuai dengan norma regulasinya yaitu Rp 12.500 beras medium,” katanya.
Menurut Kapolres, pihaknya akan terus menjaga kestabilan harga beras sesuai yang disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Nah, ini yang kita kita jaga terus sesuai dengan yang disampaikan oleh Pak Presiden, Pak Presiden Prabowo kemudian melalui Menteri Perdagangan kemarin bahwa beras tidak boleh dijual di atas harga HET khususnya untuk beras medium.”
Terkait antisipasi adanya penimbun jelang Lebaran, Rosyid mengatakan Polres Boyolali akan meningkatkan kegiatan pengecekan ke pasar, gudang distribusi, hingga bekerja sama dengan Bulog.hal tersebut untuk memastikan bahwa Bulog mendapatkan porsi beras sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“Ya, untuk mengantisipasi harga adanya penimbunan ini menjelang hari raya ini kita akan tingkatkan kegiatan pengecekan ke pasar, kemudian ke gudang-gudang, distribusi, kemudian termasuk juga bekerjasama dengan teman-teman Bulog ya, memastikan bahwa penyerapan itu Bulog itu mendapatkan porsi agar bisa menampung beras sesuai dengan yang dibutuhkan oleh masyarakat. masyarakat. Nah, itu antisipasinya.”
Sementara itu, pedagang sayuran Pasar Sunggingan, Rukayat (35), mengaku senang dan tidak menyangka Wakil Bupati Fajar datang bahkan memborong sayur dagangannya.
“Iya, tadi Bu Wakil memborong cabai rawit sekilo, cabai keriting satu kilogram. Senang sekali, tidak menyangka tiba-tiba didatangi Bu Wakil. Untung sedikit-sedikit enggak apa-apa, keadaan pasar masih sepi karena penjualnya banyak sedang pembelinya sedikit,” ujarnya. (yull/**)