Fokus jateng- BOYOLALI,-Bukan khayalan, kini siapapun bisa menghasilkan uang dari handphone dengan cara berjualan online sampai menjadi konten kreator. Di era digital ini , ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menghasilkan uang dengan mudah bermodalkan smartphone, paket data, kesabaran, dan ketekunan saja.
Tak sedikit diantaranya yang bahkan bisa menghasilkan pendapatan sebagai seorang konten creator, hal itu juga dirasakan oleh sejumlah remaja Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, yang rutin memproduksi konten-konten yang mengangkat kampung halamannya.
Seperti Nanang salah satunya, awalnya ia mengaku senang membuat video desanya untuk kemudian di posting di instagram. Namun ia mengaku cukup kesulitan untuk bisa menghasilkan uang dari affiliate marketing.
“Untungnya, pihak desa mau memfasilitasi, bahkan mendatangkan ahlinya dari UNS, sehingga otomatis anak muda desa kami menjadi tim pemasaran produk atau jasa yang ada di desa,” katanya. Selasa 4 Januari 2025.
Nanang mengaku setelah dikenalkan dengan platform tersebut yang membuatnya semakin menekuni bidang tersebut. Kerja kerasnya dalam menekuni hobi membuat video membuahkan hasil.
“Alhamdulillah, sekarang remaja desa kami tidak ada yang menganggur, semua sudah berpenghasilan meski hanya memasarkan produk desa kami saja,” imbuhnya.
Senada, Elsa, Mashasiswi asal Desa Banyuanyar Ampel ini juga mengaku sangat beruntung setelah mengenal program afiliasi tersebut. Ia juga sangat senang karena dapat menjual produk desanya secara online.
“Saya menemukan karir baru. Saat luag, saya dan beberapa teman juga coba membuka toko online di platform marketplace dan dapat penghasilan juga,” tuturnya.
Ia menambahkan meski tidak punya produk jualan sendiri, tidak perlu khawatir. Sebab ia bisa menjadi reseller yang menjual banyak produk dari desanya.
“Jadi tak harus ada modal besar, dan tidak perlu capek-capek memastikan biaya produksi barang, cukup memasarkan produk jualan yang sudah jadi di marketplace, sudah dapat penghasilan,” ujarnya sembari tertawa.
Menurut Kepala Desa Banyuanyar Kecamatan Ampel, Boyolali, Komarudin, dari perspektif desa, bahwa desa butuh solusi atas permasalahan yang ada. Salah satu masalah adalah membuka pasar bagi produk dan atau jasa di desa. Saat ini ada 150 lebih pemuda desa Banyuanyar Ampel yang menjadi pasukan marketing yang luar biasa jika disiapkan sebagai pemuda pelopor digital marketing desa.
“Disisi lain, mereka akan diakui kompetensi dengan sertifikat atau ijasah formal, sehingga suatu hari akan bisa dipakai untuk pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Para pemuda inijuga didampingi oleh dosen profesional. Ini bagi desa adalah investasi SDM yang cukup berharga dan sangat strategis kedepan. Selain juga yang pasti mampu menggerakkan UMKM atau ekonomi di desa.”
Ia menambahkan untuk pelatihan itu pihaknya menghadirkan, Dr. Sutanto, S.Si., DEA., selaku Wakil Rektor Tiga Serangkai University (TSU) dan Konsultan Desa Banyuanyar.
“Tidak hanya itu, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Sebelas Maret juga turut serta dalam kegiatan ini untuk memberikan kontribusi dan berbagi pengalaman,” pungkasnya. (yull.**)
Kok Bisa, Remaja Desa Banyuanyar Boyolali Belum Lulus Sekolah Sudah Berpenghasilan

Mahasiswa di Banyuanyar Ampel senang bisa menghasilkan cuan tambahan dari Hp (doc/Fokusjateng.com)