Fokus Jateng-BOYOLALI,-Tren Kunjungan wisata Boyolali mengalami kenaikan pada November 2024 dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Boyolali, Budi Prasetyaningsih mengemukakan hingga November 2024 ini, tingkat kunjungan menyentuh 1,4 juta orang. Angka ini naik hingga dua kali lipatnya. Kenaikan jumlah wisatawan ini paling banyak disumbang dari wisata Selo dan Wisata Edukasi Religi (WER) Qolbu.
“Wisatawan di Kota Susu mengalami peningkatan signifikan. Pada 2023 lalu, jumlah wisatawan sekitar 665 ribu orang. Sampai saat ini mengalami penaikan tadi sampai November, sudah sampai 1 juta 400 ribu,” ungkapnya pada Senin 2 November 2024.
Budi Prasetyaningsih menjelaskan bahwa lonjakan ini menunjukkan minat wisatawan lokal yang semakin tinggi untuk mengeksplorasi kekayaan budaya dan alam di Boyolali. Kendati demikian, ia menambahkan sumber daya manusia dan lokasi wisata tetap harus dikembangkan.
“Kenaikan jumlah wisatawan itu harus diimbangi dengan peningkatan kapasitas dari pelaku-pelaku wisata. Sehingga wisatawan yang hadir di sini memang benar-benar puas, dan akhirnya bisa membawa wisatawan-wisatawan yang lain ke Kabupaten Boyolali,” ungkapnya.
Dijelaskan, wisatawan yang datang hampir merata di Boyolali. Ada sejumlah tempat wisata yang populer dan menyumbang banyak wisatawan. Kunjungan itu terangkum dalam sistem laporan kunjungan wisata (Sila Juwita) Disporapar Boyolali, meliputi kunjungan wisata dan hotel.
Dari total kunjungan wisata tersebut, paling populer masih ditempati wisata alam Selo, tercatat sebagai destinasi utama.
Destinasi wisata lain yang juga popular yakni wisata air dan alam seperti di Umbul Sungsang, Kecamatan Banyudono; Umbul Tlatar, Kecamatan Boyolali; hingga Panorama, Kecamatan Teras dan lainnya. Hal ini menujukkan bahwa wisata di Boyolali tidak hanya dipusat kota saja.
“Ada juga wisata edukasi religi Qolbu. Satu hari, kurang lebih sembilan ratusan orang yang berkunjung, penyumbang wisata terbanyak, karena 900-an pengunjung rata-rata per hari. Kalau misalnya satu minggu itu sampai tiga ribuan orang,” tambahnya.
Dengan capaian kunjungan yang melampaui target, Pemerintah kabupaten Boyolali berharap tren ini dapat terus berlanjut dan berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. (yull/**)