FOKUS JATENG- BOYOLALI-Sejauh ini, distribusi air bersih ke sejumlah desa terdampak kekeringan di Kabupaten Boyolali terus dilakukan. Total ada 4,428 juta liter air bersih sudah dikirimkan untuk membantu warga.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Suratno mengemukakan, distribusi air bersih tersebut mencakup 11 dari 22 kecamatan. Wilayah itu mencakup 186 dukuh yang tersebar di 39 desa/ kelurahan.
Adapun distribusi air bersih paling banyak di Kecamatan Wonosamudro sebanyak 237 tangki atau 1,252 juta liter.
“Rinciannya ada 8 desa yang membutuhkan air bersih. Yaitu, Bengle, Bercak, Garangan, Gunungsari, Jatilawang, Kalinanas, Repaking dan Ngablak,” katanya, Selasa 24 Oktober 2023.
Berikutnya, Kecamatan Tamansari sebanyak 195 tangki atau 1,070 juta liter. Di desa ini, kekeringan mencakup Desa Dragan, Jemowo, Lanjaran, Lampar, Sangup dan Sumur. Urutan ketiga terbanyak distribusi air bersih yakni Kecamatan Kemusu, meliputi Desa Bawu, Kedungrejo, Kemusu, Kendel, Sarimulyo dan Watugede.
“Sebanyak 122 tangki atau 652 ribu liter air bersih didistribusikan kesana.”
Kemudian Kecamatan Juwangi, sebanyak 110 tangki atau 596 ribu liter. Kekeringan disana mencakup Desa Kalimati, Krobokan, Ngaren dan Sambeng. Urutan selanjutnya Kecamatan Wonosegoro sebanyak 97 tangki atau 497 ribu liter.
“Didistribusikan di Desa Bandung, Bojong, Guwo, Kauman dan karangjati.”
Lalu wilayah Andong dan Cepogo masing- masing 20 tangki atau 106 ribu liter. Kecamatan Selo sebanyak 19 tangki atau 97 ribu liter, Kecamatan Gladagsari 6 tangki atau 32 ribu liter, Kecamatan Musuk sebanyak 2 tangki atau 8 ribu liter.
“Terakhir wilayah Kecamatan Klego sebanyak 2 tangki atau 10 ribu liter.”
Ditambahkan, selain dari dana APBD Boyolali sebesar Rp 105,5 juta, bantuan air bersih juga dikirimkan oleh pihak ketiga.
“Kami mengucapkan terima kepada pihak-pihak yang membantu distribusi air bersih ini. Kami juga imbau masyarakat agar menggunakan air secara bijak dengan kondisi seperti ini,” katanya. (**)