Bupati Boyolali, M. Said Hidayat : (PTM) sekolah tetap berjalan

Bupati Boyolali, M. Said Hidayat menyatakan pembelajaran tatap muka (PTM) sekolah tetap berjalan (yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI – Bupati Boyolali, M. Said Hidayat menyatakan pembelajaran tatap muka (PTM) sekolah tetap berjalan. Kendati temuan kasus positif di sekolah terus bertambah. Kendati demikian, ia meminta agar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali untuk melakukan pemantauan, serta evaluasi tiap harinya. Baru ketika ada temuan kasus di sekolah, diterapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
“Kalau ada sekolah yang ada paparan maka kita lakukan PJJ. Contohnya, di SMPN 1 Boyolali kemarin ada kelas yang terpapar. Maka satu kelas itu yang kita sterilkan. Sterilisasi harus dilakukan dua minggu. Tapi kalau temuan paparan tinggi, dan menyebar lebih luas, baru satu sekolah ditutup,” kata Bupati saat ditemui di Pendopo Ageng, Jumat (18/2/2022).
Menurut Said, pengambilan kebijakan untuk PJJ juga perlu pertimbangan matang. Mengingat para siswa saat ini tengah bersemangat untuk PTM di sekolah. Terkait kondisi ini, Said berharap para siswa tetap semangat untuk belajar. Sedangkan pihak sekolah juga diminta terus melindungi siswa diantaranya dengan cara menerapkan prokes ketat.
“Yang penting kita tidak panik dalam menghadapi pandemi. Kita siapkan cara-caranya untuk mengendalikan paparan. Agar anak-anak tetap tenang dan tetap nyaman dalam belajar,” ujarnya.
Adapun data Dinas Kesehatan Boyolali, saat ini paparan covid-19 di Boyolali tembus 1.052 kasus aktif. Rinciannya 52 dirawat, 997 menjalani isolasi mandiri dan tiga menjalani isoter. Kemudian ada dua kasus kematian dan 15 pasien sembuh. Saat ini ada 17 klaster aktif dan enam diantaranya merupakan klaster sekolah. Sisanya, didominasi klaster keluarga. Saat ini, Dinkes Boyolali menekankan pada 3T. Begitu ditemukan transmisi paparan covid-19 maka PTM akan distop. Dilanjutkan dengan tracing dan treatment. Ditambah lagi, tracing yang diterapkan Dinkes menggunakan swab antigen. Guna mempercepat upaya tracing dan pengambilan tindakan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Puji Astuti mengungkapkan belakangan ini banyak temuan paparan di sekolah. Klaster sekolah yang ditemukan yakni, SMPN 3 Cepogo dengan 16 kasus, Salah satu sekolah di Simo ada 8 kasus, SMPN 2 Boyolali ada 7 kasus, SDN Tegalsari Karanggede 4 kasus, SMAN 1 Ngemplak 4 kasus dan SMPN 3 Sawit dengan 2 kasus.
“Temuan yang baru itu di SMPN 3 Cepogo. Maka begitu ada temuan kami lakukan tracing. Sedangkan keputusan akhir PJJ atau tidak itu ditangan Bupati dan Sekda. Karena anak-anak masih senang-senangnya di sekolah. Dan bertemu di sekolah juga hanya dua jam. Jadi belum tentu terpaparnya saat di sekolah.”