Seorang Kakek Ditemukan Meninggal di Tebing Sungai

bunuh diri

Proses evakuasi korban bunuh diri memakan waktu cukup lama (yull/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI – Semalam tak pulang, seorang kakek berusia 64 tahun ditemukan meninggal dalam kondisi menggantung diri di tebing sungai tak jauh dari rumahnya.
Menurut kerabat korban, Kristanti (24), pakdenya tersebut sudah menghilang sejak Minggu sekitar pukul 15.00. Sepulang bekerja, istri korban mendapati rumah dalam keadaan terkunci dan kosong. Awalnya istri korban mengira suaminya tengah beristirahat.
“Saat ditengok di kamar nggak ada, niatnya mau diajak makan. Lalu seluruh keluarga mencari sampai larut malam, sampai ke tegalan dan pinggir jurang tidak juga ketemu,” ujarnya di kediamannya pada Senin (24/1/2022).
Hilangnya kakek berinisial AS warga Dukuh Balak Rt 5 Rw 4, Kelurahan Mojosongo sempat menggegerkan warga sekitar. Di bantu warga sekitar upaya pencarian terus dilakukan hingga pagi. Hasilnya nihil. Pihak keluarga pun kemudian melapor ke BPBD Boyolali terkait orang hilang pada Senin (24/1) sekitar pukul 07.00 pagi.
Upaya pencarian selanjutnya dilakukan oleh tim TRC BPBD Boyolali. Hingga akhirnya korban ditemukan meninggal dunia dengan leher terlilit sarung di pinggir jurang kisaran 500 meter dari kediaman korban, sekitar pukul 08.14.
“Semenjak kena gejala stroke, orangnya lebih tertutup dan sensitif. Dulu juga pernah mencoba bunuh diri sebelum sakit. Tapi sempat digagalkan. Setelah habis sakit malah terlihat sering bingungan,” katanya.
Ditemui dilokasi kejadian, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo mengatakan setelah dilakukan pencarian hampir 45 menit, korban ditemukan meninggal dalam kondisi menggantung di pohon bambu, tebing jurang setempat.
“Setelah jelas terlihat meninggal dalam kondisi gantung diri. Kami tak berani menyentuhnya, karena itu sudah ranah polisi,” katanya.
Jenazah korban ditemukan sekitar pukul 08.14 dan baru bisa dievakuasi sekitar pukul 09.00. Setelah ditangani tim forensik Polres Boyolali.
“Informasi yang kami terima, semenjak sakit, memang korban sering bingung dan sensitive. Mungkin itu yang menjadi penyebab karena bunuh diri,” pungkasnya.