FOKUS JATENG-BOYOLALI- warga disebagian wilayah Mojosongo, Boyolali mengeluhkan bau menyengat yang berasal dari Kali Gandul. Bau menyengat itu tercium di sekitar sungai, mulai dari kawasan Desa Pusporenggo Kecamatan Musuk, hingga sebagian wilayah Kalurahan Kemiri Mojosongo.
“Bau busuk dari Kali Gandul ini, muncul sejak Jumat (10/12) siang, hingga Sabtu (11/12) malam baunya sangat menyengat,” kata Diyono warga Dukuh Wonorejo, Desa Kemiri, Mojosongo ,pada Minggu (12/12) siang.
Ia menuturkan, bau busuk disepanjang aliran Kali Gandul bukan kali pertama terjadi. Namun, kali ini termasuk terparah dengan bau busuk sampai 3 hari. Pada Jumat pagi dia mencari rumput untuk pakan ternaknya tepat di bantaran Kali Gandul. Saat itu, air kali tampak biasa saja, berwarna bening dan tidak bau.
“Baru siangnya, saya cari pakan lagi, kondisi air sudah hijau kehitaman dan pekat. Baunya juga tidak enak, busuk. Baru Jumat malamnya bau busuk itu makin menyengat, bahkan hampir 20 RT Desa Kemiri mencium bau busuk yang ternyata berasal dari Kali Gandul, mungkin sekitar sejauh 5 kilometer (KM),” imbuhnya.
Sementara, tepat di kolong jembatan Republik, kawasan Komplek Perkantoran Terpadu Kabupaten Boyolali bagian selatan air tampak berwarna hijau keruh yang pekat. Buih air berwarna kecoklatan tampak mengambang di air. Genangan itu pun mengeluarkan bau amis dan busuk. Warga yang melintas pun terpaksa menutup hidung. Bahkan peternak setempat enggan mencari rumput di sekitar Kali Gandul.
“Ini sudah agak mendingan karena airnya mengalir. Warga juga sudah melapor ke DLH, kemarin juga ada pemeriksaan. Jadi ini gak pertama kali, tiga bulan lalu juga bau begini, tapi tidak sampai separah ini,” kata Diyono.
Terpisah, Sekretaris DLH Boyolali, Suraji mengatakan telah mendapatkan pengaduan bau busuk Kali Gandul sejak Jumat. Pihaknya sempat menyusur sungai untuk mencari sumber pencemaran. Pencemaran diduga berasal limbah peternakan ayam yang terletak tak jauh dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Winong, Boyolali Kota.
“Setelah kita susur, air barat TPA itu bening, tapi mulai TPA itu mulai keruh dan bau. Kami cek ternyata dari penampungan limbah kotoran ayam di peternakan di situ. Jadi dua minggu lalu kan hujan, airnya masuk penampungan dan meluber ke Kali Gandul,” jelasnya.
Pihaknya juga menegur dan melakukan klarifikasi pada pemilik ternak. Dari keterangan pemilik ternak, tidak ada unsur kesengajaan membuang limbah ke Kali Gandul. Pihaknya meminta agar penampungan limbah segera diperbaiki dan mewanti-wanti tidak membuang limbah ke kali. Hal tersebut juga berlaku bagi peternak lain.
Selain berbahaya, limbah membuat bau busuk yang mengganggu aktivitas warga aliran Kali Gandul. Akibatnya, warga Winong, Boyolali Kota; Pusporenggo, Kecamatan Musuk sampai Kemiri, Mojosongo mengeluhkan hal yang sama.
“Kami meminta warga bersabar dan menunggu sampai hujan datang. Agar limbah yang mesih tergenang dibeberapa titik bisa tersapu air hujan,” ujarnya.
Kali Gandul Jadi Pekat Hijau Kehitaman, Warga Keluhkan Bau menyengat

KALI GANDUL : Buih air berwarna kecoklatan tampak mengapung disertai bau amis dan busuk. (/Fokusjateng.com)