Mbah Kasno, Salah Satu Warga Desa Sukorejo Sambirejo Sragen yang Relakan Tanahnya Dibuat Jalan Tembus

Prajurit TNI membawa angkong mengangkut adonan cor untuk pengecoran jalan dalam program TMMD Kodim Sragen, Rabu 17 Oktober 2018. (Huriyanto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-SRAGEN-TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-103 Kodim 0725/ Sragen resmi dibuka pada Senin 15 Oktober 2018. kegiatan fisik rabat beton dan pelebaran jalan merupakan salah satu program untuk merubah jalan setapak menjadi jalan rabat beton.

Ukurannya,  lebar 3 meter dan panjang 1.200 meter yang menghubungkan antara Dukuh Segagan dengan Dukuh Sukorejo, Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Sragen, Jawa Tengah. Mbah Kasno (61), warga Dukuh Pondok RT09 Desa Sukorejo adalah salah satu dari puluhan warga yang turut merelakan tanahnya untuk pelebaran jalan.

Dikatakan, dia dan warga lainya rela dan Ikhlas justru sangat senang dengan adanya program ini. Dengan memberikan sebagian tanahnya dia sama sekali tidak merasa dirugikan dan justru malah mendapatkan banyak keuntungan dari program tersebut.

Pasalnya, harga tanah di sekitar lokasi langsung naik drastis. Sebelum jalan tersebut dibuat harga tanah hanya sekitar Rp 20 juta perpetaknya (250 m²). Itupun sangat jarang warga yang tertarik membeli tanah diwilayah tersebut dengan alasan akses jalan yang hanya bisa dilalui dengan sepeda motor. “Kalau musim penghujan tiba-tiba jalan tersebut tidak bisa dilalui sepeda motor karena kondisi jalan yang becek dan licin,” katanya Rabu 17 Oktober 2018.

Dengan adanya pengecoran dan pelebaran jalan tersebut, harga tanah disekitarnya mulai naik drastis. Baru-baru ini setelah adanya pemberitahuan dari pihak kantor desa setempat tentang adanya program TMMD.

Sutrisno (40), salah satu warga DUKUH Segagan yang juga mempunyai tanah di sekitar jalan tersebut mengaku tanahnya telah dibeli oleh warga dengan harga Rp 30 juta setiap satu petak (250 m²). warga sangat senang dengan adanya program ini. “Jadi program ini bisa membantu menaikan harga jual tanah,” katanya.