Alami Kanker Mulut, Derita Sukinem Bikin Trenyuh Anggota DPRD Boyolali

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Mendengar laporan warga Boyolali, jajaran anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Boyolali bersambut langsung turun ke bawah untuk memastikan. Kali ini dua desa di wilayah kecamatan Wonosegoro yakni Desa Gunungsari dan Kalinanas dikunjungi sejumlah anggota DPRD Kabupaten Boyolali pada Selasa (2/10)siang.

Di Desa Gunungsari, para wakil rakyat tersebut mengunjungi keluarga Nursyam (45) dengan membawa beberapa buah tangan berupa peralatan sekolah, sembako dan sejumlah uang. Adalah Sukinem (45) pasangan Nursyam menderita penyakit kanker mulut yang diperkirakan sejak sembilan tahun silam.

Sukinem sebenarnya telah mendapatkan tindakan medis pada waktu itu, namun karena rasa takut dari yang bersangkutan, sehingga pengobatan itu tidak diteruskan hinigga menjadikan kanker semakin mengganas.

Ketua Komisi IV DPRD Boyolali, Agung Supardi menjelaskan kedatangan rombongannya sebagai bentuk kepedulian terhadap warga.

“Selaku wakil rakyat kita harus sangat peka dan peduli yang menimpa keluarga Nursyam dan Sukinem ini. Kita peduli untuk membantu, sekedar alat tulis untuk sekolah, dan untuk meringankan kebutuhan keluarga dan sembako kita bantu,” terangnya.

Selian itu pihaknya meminta para pemangku kepentingan seperti Kepala Desa, camat dan OPD seperti Dinas Kesehatan dan dan Dinas Sosial untuk selalu memfasilitasi dalam pengobatan Sukinem dengan tindakan operasi.

Selain itu terkait untuk hunian yang ditinggali akan diusulkan untuk mendapat bantuan rehab rumah.

“Kepada Camat saya minta untuk mengawal untuk membantu rehab rumah tidak layak huni (RTLH),” imbuh anggota fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini.

Sementara di Desa Kalinanas, rombongan mendatangi rumah yang dihuni dua orang kakak beradik yang sudah renta bernama Yasmi (77) dan Tiyem (80). Tidak memiliki pasangan dan keturunan menjadikan dua wanita tersebut hidup dalam keterbatasan. Seringkali para tetangga memberikan bantuan seperti halnya memperbaiki rumah dan memberi makan.

“Mbahe [Yasmi dan Tiyem] dulu petani. Namun saat ini sudah tidak mampu bekerja. Terkadang dibantu tetangga,” jelas Ketua RW setempat, Karli.