FOKUS JATENG-BOYOLALI-Kabupaten Boyolali kembali kedatangan aktris dan penyanyi Tanah Air yang sudah meramaikan panggung hiburan sejak era 1980an ini. Raden Pradnya Paramitha Chandra Devy Rusady atau yang akrab dengan Paramitha Rusady ini menularkan ilmunya bagi masyarakat terutama kalangan ibu dalam perkembangan teknologi di jaman milenial saat ini.
Bersama dengan Bupati Boyolali, Seno Samodro, Mitha hadir dalam acara talkshow “Peran ibu dalam menanggulangi efek negatif dari kemajuan teknologi terhadap remaja jaman now” yang digelar di Balai Sidang Mahesa Boyolali pada Rabu (5/9) malam. Saat ini Ia merasa prihatin atas perkembangan teknologi yang perlu terkontrol untuk melindungi sang buah hati.
Pengalaman Pramitha sebagai seorang ibu dengan buah hati usia 11 tahun ini disampaikan dalam suasana santai yang diselingi beberapa lagu yang Ia nyanyikan. Sebagai orang tua, pihaknya yakin tidak bisa mengawasi secara penuh saat anak mengakses dunia maya melalui telepon pintar yang lazim sudah familiar pada usia anak saat ini.
“Kalau saya tidak memperbolehkan anak main gadget di dalam kamar dalam tanpa pengawasan. Selain itu gadget anak saya bisa berkoneksi dengan saya sehingga saya mengetahui apa yang dibuka. Sebagai orang tua tidak bisa mengawasi 100 persen. Supaya kita semua aware [menyadari] apa yang terjadi,” terang aktris yang sudah membintangi 33 judul film layar lebar ini.
Selain itu Ia juga menyampaikan agar anak diperkuat dengan nilai agama. Sebagai contoh jika orang tua berangkat ke pengajian, anak bisa diajak turut serta. Perhatian khusus diberikan Mitha kepada anaknya karena permasalahan tersebut tidak bisa dianggap remeh dan sepele karena dunia maya mengandung sisi positif dan negatif.
“Karena rasa ingin tahun anak besar sekali. Anak kita aman di dalam kamar pencet satu klik atau satu kata atau topik bisa keluar hal yang tidak diinginkan. Jadi Perlu dibekali juga dengan nilai agama dan idealisme yang baik serta pemahaman tentang lingkungan sosial. Ini juga menjadi tugas memberikan sumbangsih kepada negara dan bangsa dan generasi penerus,” imbuh ibu usia 52 tahun ini.
Penjelasan tersebut disampaikan bukan tanpa alasan, menurutnya bayak hal yang belum waktunya diketahui oleh anak. Namun melalui dunia maya, anak bisa melihat dan menyerap yang terkadang belum waktunya diketahui. Untuk itu diperlukan filter salah satunya melalui pengawasan orang tua.
Sementara Bupati Boyolali, Seno Samodro berpesan kepada orang tua terutama para ibu Boyolali untuk dapat mejaga sang buah hati dari hal negatif teknologi. Acara ini merupakan salah satu bentuk kepedulian pemerintah dalam gerakan melindungi generasi penerus Boyolali yang lebih hebat. “Yang penting jangan sampai mengakses hal negatif,” tegasnya.