FOKUS JATENG-SRAGEN-Kawasan Waduk Kedungombo (WKO) menjadi tempat pilihan alternatif pemuda dan pemudi, untuk mengisi ngabuburit maupun usai salat subuh di bulan Ramadan. Mereka datang dari Kabupaten Sragen hingga wilayah Grobogan. Terlebih pada akhir pekan, seperti yang terlihat Minggu 20 Mei 2018.
Kondisi ini berbeda hari biasa di luar bulan Ramadan yang sepi pengunjung. Salah satu pemuda asal Tanon bernama Reza Saputra (16), mengatakan, berangkat ke Waduk Kedungombo usai salat subuh. Bersama rombongan pemuda lain dari Tanon mengendarai sepeda motor bersama-sama.
“Sudah sejak dulu kalau usai salat subuh suka jalan-jalan sama teman-teman. Apalagi hari Minggu dan ditambah momen Ramadan, jadi kami dengan teman-teman sering nongkrong di Waduk Kedungombo,” tuturnya.
Selain nongkrong, para remaja saling yel-yel antar rombongan. Pemandangan itu menjadi hiburan tersendiri di pagi hari. “Yang paling menarik dan ditunggu-tunggu kalau nongkrong di sini balapan motor,” kata dia.
Namun, keberadaan remaja ini kadang juga disesalkan beberapa pengguna jalan yang melintas di jalan tersebut. Seperti yang disampaikan Parno, warga Sumberlawang. Dia mengatakan, adanya anak-anak muda yang nongkrong tidak masalah tetapi sampai balapan menutup jalan orang lewat itu yang membuat susah.
“Sebenarnya nongkrong nggak masalah Mas. Cuma kan kalau balapan seperti tadi sampai menutup jalan sangat mengganggu pengguna jalan lain. Apa lagi saya pedagang makanan di pasar. Kalau kesiangan, pelanggan saya khususnya penjual sayur bronjongan tidak membeli dagangan saya,” keluh pedagang di Pasar Juwangi, Boyolali, ini.