Dua Santri Dikarantina di Ruang Isolasi RSUDPA Boyolali karena Suspect Difteri

Ilustrasi jurnalistik. (Pixabay/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang (RSUDPA) Boyolali merawat dua pasein suspect difteri Jumat 18 Mei 2018. Dua pasein ini adalah santri sebuah pondok pesantren (ponpes) di wilayah Kecamatan Ampel.

Keduanya kini masih menjalani perawatan karantina di ruang isolasi rumah sakit setempat. Semula dua pasein ini memeriksaan diri di sebuah klinik di wilayan Ampel Minggu 13 Mei 2018. Sherly Jeanne Kilapong, dokter dan pemilik klinik mengatakan, dua pasein ini semula mengeluhkan gangguan pada tenggorokan. “Selain itu juga demam,” terangnya kepada wartawan.

Sesuai pemeriksaan, gejala yang diderita pasein mengarah pada difteri. Dengan demikian, pihaknya merujuk kedua pasein ke RSUDPA Boyolali. “Dua pasein yang periksa ke klinik ini perempuan semua. Kemudian saya rujuk ke rumah sakit,” jelas dia.

Penyakit difteri, lanjut Sherly, salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi sejak bayi. Gejalanya antara lain panas dan sulit menelan. Penyakit ini bisa menyebabkan kematian dan sangat menular kepada mereka yang belum diberikan imunisasi atau imunisasinya tidak lengkap.

Sementara itu, pihak RSUDPA Boyolali membenarkan informasi pasien tersebut. Kasubbag Hukum Humas dan Sistem Informasi Menejemen RSPA Yuni Etty Armawati mengatakan, ada dua pasien rujukan dokter umum di Ampel.

“Iya, memang ada dua orang perempuan berusia 14 tahun dan 17 tahun dari dokter di Ampel yang dirujuk ke sini,” ujarnya saat ditemui di ruangannya.

Saat ini keduanya menempati ruang Isolasi rumah sakit sembari menunggu hasil pemeriksaan. Kasi Pelayanan Penunjang Medik RSUDPA Yuni Astuti menambahkan, berdasarkan pemeriksaan terhadap dahak pasien, keduanya negatif difteri. Meski demikian, pihaknya melakukan pemeriksaaan lanjutan dengan kultur jaringan.

“Hasil pemeriksaan dahak sih negatif dan kami periksa secara kultur jaringan. Nanti jika bakteri berkembang biak, maka mereka berarti difteri,” terangnya.