200 Hektare Lahan Produktif Wilayah Sragen Hilang Terkena Proyek Tol Soker. Ini Reaksi Petani…

Kunker Komisi IV DPR RI Edhy Prabowo di Sragen, Selasa 6 Februari 2018. (Huriyanto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-SRAGEN-Proyek tol Solo-Kertosono (Soker) memakan lahan produktif di wilayah Sragen mencapai 200 hektare. Hal ini dikeluhkan para petani dan disampaikan ke Pemkab Sragen. Selain itu, dana alokasi khusus pertanian menyusut, belum lagi harga gabah anjlok menyusuk impor beras oleh pemerintah.

Tiga persoalan ini mencuat dalam acara kunjungan kerja (kunker) Komisi IV DPR RI Edhy Prabowo di Kabupaten Sragen, Selasa 6 Februari 2018. Kedatangan legislator senayan ini memantau stok pangan di Gudang Bulog Sub Divre III Surakarta di Sidoharjo, Sragen. Selain itu juga menyerap aspirasi dari para petani.

Wakil Bupati (Wabup) Sragen Dedy Endriyatno mengatakan, para petani kehilangnya 200 hektare lahan pertanian produktif karena untuk jalan tol Solo-Kertosono. Dana alokasi khusus DAK 2018 untuk pertanian Sragen juga menyusut tinggal Rp 2 miliar.

”Seharusnya sebagai penyangga pangan terbesar kedua setelah Cilacap di Jawa Tengah, Sragen diimbangi stimulan dari pemerintah. Agar produktivitas pertanian di Kabupaten Sragen meningkat atau paling tidak terjaga,” harap dia.

Pengurus Himpunan Kelompok Tani Nasional (HKTN) Sragen Suparno mengeluhkan harga gabah yang terus menyusut pada musim panen ini. Pada awal Januari lalu harga gabah kering geling tembus Rp 5.600. Namun setelah pemerintah impor beras 500 ribu ton harga gabah terus merosot tinggal Rp 4.700. ”Kami petani khawatir harga tersebut akan terus menurun jika tidak ada pengendalian dari pihak-pihak berwenang” keluhnya.