Petani Lereng Lawu Karanganyar Diuntungkan Cuaca Extrem. Ini Alasannya…

Saminem (50), petani lereng Lawu Karanganyar saat panen tomat Senin 11 Desember 2017. (Suroto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG – KARANGANYAR – Musim penghujan yang tahun ini rupanya membawa berkah untuk para petani sayur di lereng Lawu Karanganyar. Intensitas hujan yang masih tinggi,  berdampak pada  harga buah sayur. Lantaran harga tomat sayur melambung dua kali lipat dari harga biasa.

Saminem (50), salah satu petani asal Karangpandan ini misalnya. Selama musim hujan yang cukup tinggi ini membuat harga tomat sayur di pasaran semakin melejit.  Dari harga normal kisaran Rp 5.000 per kg,  di musim saat ini justru tembus Rp 12.000 per kg.

”Melonjaknya harga tomat ini karena banyak petani yang gagal panen.  Bagi petani yang bisa memanfaatkan musim ini malah untung banyak,” katanya Senin 11 Desember 2017.

Meski harga tomat sayur tengah naik daun,  lanjut dia,  tidak banyak petani yang mampu bertahan dengan serangan hama muapun penyakit yang sering menyerang tanaman sayur.  Sebab,  untuk bisa menghalau hama dan penyakit dibutuhkan perawatan ektra,  baik pengobatan maupun menghalau hama secara manual.

”Dalam seminggu bisa 3 kali penyemprotan pestisida untuk hama.  Kalau musim hujan kayak gini,  hama yang sering muncul ulat dan kenbing (sejenis penyakit jamur).  Biaya yang dikeluarkan juga ekstra,  karena obatnya juga mahal,” tuturnya.

Kendala lain yang sering menjadi kendala petani sayur di musim penghujan adalah tanaman mudah membusuk. Hal ini dapat diantisipasi dengan penggunaan median tanam yang benar-benar bisa tuntas airnya.

”Jadi tidak boleh ada genangan air di sekitar media tanam.  Bisa dengan dibuat saluran air untuk membuang,  bisa juga menggunakan polibeg,” jelas dia.