FOKUS JATENG – BOYOLALI – Kera yang mati lantaran ditembak di Kecamatan Karanggede, Boyolali, diperiksa kondisinya di pusat kesehatan hewan (puskeswan) setempat Jumat 25 Agustus 2017. Langkah pemeriksaan ini diambil untuk keperluan kemungkinan adanya penyakit tertentu.
Hal ini diungkapkan Kepala Seksi Konservasi Wilayah 1 Surakarta BKSDA Jateng Titi Sudaryanti ketika dihubungi wartawan Jumat 25 Agustus 2017. ”Hanya pengecekan apakah ada penyakitnya,” katanya .
Hasil pemantauan selama ini, lanjut dia, untuk warga korban serangan kera ini tidak ada yang tertular penyakit. Lantas, penanganan serangan kera ini dilakukan lintas sektoral. Dari pemantauan dinas kesehatan (dinkes) terhadap korban tidak ada tanda-tanda penyakit berbahaya.
Seperti diketahui, kera yang selama ini meneror warga di wilayah Kecamatan Karanggede, Boyolali, telah tertangkap dengan cara ditembak. Eksekusi kera ini dilakukan saat sembunyi di kolong dipan rumah salah satu warga di Dukuh Gunungsari, Desa Karangkepoh, Kecamatan Karanggede.
Tindakan dengan menembak itu saat berusaha ditangkap dilakukan karena tidak ingin ada yang menjadi korban lagi digigit kera ini. Pasalnya, sudah belasan orang di sejumlah desa di Karanggede, yang menjadi korban serangan kera liar.
”Karena kami tidak ingin ada yang menjadi korban lagi. Karena kita tahu bersama, sudah berbulan-bulan memburu kera itu untuk ditangkap. Berbagai upaya cara menangkapnya juga telah kami lakukan,” kata Titi.
Sebelum ditangkap, Kamis 24 Agustus 2017, kera itu menyerang Wagiyem (70), warga Dukuh Gunungsari, Desa Karangkepoh, Kecamatan Karanggede. Nenek itu mengalami luka di kaki kanan dan harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.