Luncuran Awan Panas Merapi Sebabkan Hujan Abu Vulkanis di Wilayah Boyolali

Seorang warga menunjukkan abu vulkanis di dedaunan. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Gunung Merapi kembali luncurkan guguran awan panas pada Rabu (27/01/2021) pagi dan siang. Dampak aktivitas vulkanik itu, sejumlah wilayah di Boyolali diguyur hujan abu.

Menurut Sekretaris Desa Sangup, Kecamatan Tamansari, Sri Hartanto, hujan abu yang mengguyur wilayah Desa Sangup terjadi mulai sekitar pukul 12.30 WIB. Hujan abu juga bercampur pasir tipis. “Hujan abu cukup tebal, yang di daerah atas itu semakin tebal, daerah Dukuh Beling, Sudimoro (Desa Sangup) itu tebal hujan abunya. Campur pasir,” kata Sri Hartanto, melalui telepon selulernya.

Dijelaskan, pada Senin (27/1) pagi sekitar pukul 06.00 WIB, wilayah Desa Sangup juga turun hujan abu, tetapi tipis. Kemudian siang hari turun hujan abu yang lebih tebal. “Pagi sempat hujan abu tipis, jam 6. Disusul sekitar setengah satu siang hujan abu besar yang agak tebal. Saat ini sudah reda. Tapi ini kan keadaannya tidak hujan, debunya ya agak menggangu,” katanya.

Kendati diguyur hujan abu, kondisi warga setempat sejauh ini, masih kondusif dan berada di rumahnya masing-masing. Hanya saja untuk kegiatan rutinitas warga saat ini berhenti.

Hujan abu juga mengguyur sejumlah desa lainnya di Kecamatan Tamansari dan Musuk, di lereng Gunung Merapi sisi timur itu. Antara lain Desa Lanjaran, Mriyan di Kecamatan Tamansari). Kemudian Desa Sruni, Cluntang di Kecamatan Musuk.

Kepala Desa Mriyan, Kecamatan Musuk, Suwandi, mengatakan wilayahnya juga turun hujan abu cukup tebal. Disusul kemudian hujan air. “Kondisi air hujan yang bercampur abu vulkanik membuat warnanya menjadi kecoklatan,” ujarnya.

Sementara Balai Penyelidikan dan Pengembagan Teknologi Kegempaan Geologi (BPPTKG) mencatat dari pukul 06.00 WIB-09.30 WIB terjadi 12 kali awan panas guguran. Awan panas pertama pukul 6:03 WIB, guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 40 mm dan durasi 83 detik, tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah Timur, estimasi jarak luncur 800 m ke arah barat daya hulu sungai Krasak dan Boyong.

Luncuran awan panas terbaru pukul 9:19 WIB. Guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 30 mm dan durasi 113 detik,tinggi kolom tak teramati berkabut,estimasi Jarak luncur 1000 m ke arah Barat Daya hulu sungai Krasak, Boyong.

Akibat awan panas ini, dilaporkan terjadi hujan abu intensitas tipis di beberapa desa di Kecamatan Tamansari, Boyolali. Masyarakat diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik.
Masyarakat diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik.

BPPTKG juga merekomendasikan masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.