FOKUS JATENG-BOYOLALI-Bupati Boyolali, Seno Samodro dan Ketua DPRD Kabupaten Boyolali, S. Paryanto didampingi Wakil Ketua Fuadi, Moh. Basuni dan Eko Mujiono menyepakati Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Kabupaten Boyolali Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2021. Penandatanganan berita acara persetujuan dilakukan di ruang rapat paripurna DPRD setempat pada Selasa (27/10/2020).
Tiga faksi yang berada di DPRD yakni Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Fraksi Karya Bangsa, dan Fraksi Indonesia Adil Sejahtera menyampaikan pendapat masing masing Fraksi. Fraksi Karya Bangsa yang menyampaikan pandangan yang dibacakan Jasri, menyetujui Ranperda tersebut dan menghargai upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali dalam menaikan Pendapatan Daerah.
“Hal ini patut kita apresiasi dan kita syukuri bersama. Kita harapkan roda perekonomian daerah tetap berjalan,” ujarnya.
Sementara itu, dalam APBD 2021 ini, Bupati Seno mengatakan bahwa dengan akhir pembahasan, secara akumulatif Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2021 diestimasikan sebesar Rp. 2.288.727.502.000. Angka tersebut naik Rp. 3.669.118.000 dibandingkan pada pembahasan dalam rapat paripurna sebelumnya. Saat itu Pendapatan Daerah direncanakan sebesar Rp. 2.285.058.384.000.
Angka tersebut dengan rincian Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada APBD Tahun Anggaran 2021 diestimasikan sejumlah Rp. 358.772.843.000, Pendapatan Transfer Rp 1.688.787.062.000 serta Lain lain Pendapatan Daerah yang Sah Rp 81.162.500.000.
“Dengan memperbandingkan antara pendapatan dan belanja menimbulkan konsekuensi defisit anggaran sebesar Rp. 18.761.114.000,” ungkap Bupati Seno.
Dalam kesempatan tersebut juga diperinci struktur pembiayaan yang diproyeksikan dalam Penerimaan Pembiayaan Daerah pada APBD Tahun Anggaran 2021 diestimasi sejumlah Rp. 31.761.114.000. Angka tersebut terdiri dari Prediksi SILPA Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp. 23.500.000.000 dan Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman sebesar Rp. 8.261.114.000. Sedangkan Pengeluaran Pembiayaan Daerah pada APBD Tahun Anggaran 2021 diestimasi sejumlah Rp. 13.000.000.000.
“Dengan mengakumulasikan Penerimaan dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah tersebut, maka diperoleh Pembiayaan Netto sebesar Rp. 18.761.114.000 yang sekaligus digunakan untuk menutup defisit antara Pendapatan dengan Belanja Daerah pada APBD Tahun Anggaran 2021,” pungkas Bupati Seno.