FOKUS JATENG-BOYOLALI-Seekor sapi di Dukuh Kebonduren, Desa Demangan, Kecamatan Sambi, Boyolali, Jawa Tengah, melahirkan anak (pedet) berkepala dua. Pertanda apakah ini?
Kepala anak sapi milik Ngateman (55), itu cabang seperti huruf ‘Y’. Masing-masing kepala memiliki organ yang lengkap. Tiap kepala punya dua mata, satu hidung dan satu mulut. Hanya satu telinganya saja yang masih nyatu. Sehingga anakan sapi itu memiliki 3 telingan.
“Iya telinganya yang tengah hanya satu,” katanya Minggu 3 Februari 2019.
Dia mengaku sudah puluhan tahun memelihara sapi. Baru kali ini melihat dan mendapatkan anakan sapi yang memiliki dua kepala. ” ini anakan yang kedelapan. Sebelum-sebelumnya anak sapi selalu normal,” tutur dia.
Selama proses mengandung tak ada perbedaan pada indukan sapi yang dia pelihara. Hanya pada saat akan melahirkan saja, sapi induknya tersebut banyak polah dan banyak njerum.
Kemudian saat melahirkan anakan sapi ini juga tak bisa keluar dari kandungan secara normal. ” kalau manusia harus dicesar begitu. Dengan dibantu mantri akhirnya anak sapi ini bisa keluar. Karena kepalanya dua,” ujarnya.
Meski anakan sapi ini tak sesuai yang diharapkan, namun dia tetap akan merawat bayi sapi sepenuh hati.
Apalagi merawat sapi berkepala dua ini tak mudah. Anakan sapi ini tak bisa langsung bediri dan menyusu pada induknya. Aar tetap bertahan hidup bayi sapi harus tetap diberikan susu induknya. Untuk dia harus mengambil susu dari sapi induknya yang galak secara hati-hati. Susu itu pun dimasukan kedalam dot bayi yang kemudian diberikan ke bayi sapi ini.
“Mungkin dua kepala bayi sapi ini terlalu berat. Sehingga tak bisa langsung berdiri,” paparnya.
Kabar adanya sapi berkepala dua ini cepat menyebar luas dikalangan masyarakat. Puluhan warga silih berganti untuk melihat fenomena langka tersebut.
Darsini (38), warga Dukuh Sendangsari, Desa Demangan, Kecamatan Sambi misalnya. Dia dan kedua anaknya penasaran dengan anak sapi berkepala dua ini. “Tenyata benar. Ada anak sapi. kepalanya dua,” katanya. Rasa penasaran warga tak hanya dari warga sekitar saja. Warga dari luar daerah juga banyak yang ingin melihat langsung anak sapi langka itu.