FOKUS JATENG-SRAGEN-Wakil Ketua DPRD Sragen Bambang Widjo Purwanto kembali melakukan inspeksi mendadak (sidak) terkait pengawasan jalan yang dinilai lemah. Pasalnya, saat melakukan sidak di proyek Jalan Tunggul-Winong, pada Jumat 11 Mei 2018, Bambang Pur – sapaan akrabnya- mendapati pengawas dari aparatur sipil negara (ASN) diduga tidak menguasai proyek yang dikerjakan.
Politisi dari partai Golkar tersebut mengajak berkeliling awak media untuk meninjau langsung lokasi proyek jalan. Kemudian pihaknya memilih memantau pekerjaan jalan cor di Kecamatan Gondang tersebut.
Setelah melihat kondisi jalan Bambang Pur menemui pengawas proyek. Pihaknya menanyakan beberapa hal terkait pekerjaan jalan. Lantas dia merasa berang dengan jawaban pengawas proyek yang tidak menguasai materi.
Pada awak media, dia menyampaikan ruas Tunggul-Winong ini dibangun dengan anggaran Rp 9,104 miliar dengan panjang 3,811 kilometer. ”Kalau penjelasan pelaksana dan pengawas progresnya sekitar 40 persen, tapi saya berani hitung-hitungan, taruhan tidak sampai segitu,” kata Bambang.
Dikatakan, karena hitungan progres harus menyeluruh, maka tidak bisa dihitung samping saja. Selain itu pihaknya menemukan banyaknya kesalahan dalam pengawasan. ”Lihat tadi tidak ada, pengaturan lalu lintas jalan, ini menyusahkan masyarakat. Dengan panjang sekian harus diatur,” ujarnya.
Ada dua pengawas, padahal hanya satu paket pekerjaan. Dia menyangsikan dengan sumberdaya DPUPR yang sedikit dan mempertanyakan satu paket sampai diberi dua pengawas. ”Ada satu paket yang dikasih dua pengawas, saya akan bicara dengan kepala dinas,” ujarnya.
Dia menilai kemampuan pengawas juga memprihatinkan. Pasalnya pengawas tidak tahu detil proyek yang sedang diawasi. ”Ini kurang kemampuan, artinya perlu diadakan pelatihan. Bukan pengawas asal sembarang orang,” terangnya.