FOKUSJATENG.COM, KARANGANYAR – Masyarakat Kabupaten Karanganyar dan para pecinta seni budaya Jawa akan disuguhkan sebuah pergelaran istimewa dalam rangka peringatan Hari Wayang Dunia. Paguyuban Dalang Karanganyar (PDK) menggelar pertunjukan Wayang Kulit 30 Jam Non-Stop yang dijadwalkan berlangsung di Suruh, Tasikmadu, Karanganyar, pada Jumat, 7 November 2025, mulai pukul 20.00 WIB hingga selesai.
Acara kolosal ini, yang juga dihadiri dan di suport langsung oleh Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, Bapak H. Sumanto, S.H., menjadi momentum untuk menegaskan kembali posisi wayang sebagai warisan budaya tak benda dunia dan sumber ajaran moralitas yang tak lekang oleh waktu.
Menekankan Prinsip Teguh Baladewa
Dalam pergelaran kali ini, Paguyuban Dalang Karanganyar secara khusus mengangkat lakon yang menceritakan perjalanan tokoh Baladewa dari masa kecil hingga mencapai moksa (kembali ke Sang Pencipta). Ki Sulardiyanto Lebdo Carito, Ketua Paguyuban Dalang Karanganyar sekaligus salah satu dalang senior yang terlibat, mengungkapkan alasan di balik pemilihan lakon tersebut.
“Kisah Baladewa sering kali dipandang sebelah mata, padahal beliau adalah simbol pribadi yang sangat kuat memegang prinsip. Karakter Baladewa mengajarkan kita tentang keteguhan hati, loyalitas, dan pentingnya memegang ajaran luhur moralitas, meski terkadang harus berhadapan dengan kerumitan dunia politik maupun sanak keluarga,” ujar Ki Sulardiyanto, yang akrab disapa Ki Lardi.
Ki Lardi menekankan bahwa ajaran moral yang terkandung dalam lakon Baladewa, seperti konsistensi dalam bersikap dan keberanian membela kebenaran (menurut versinya), sangat relevan bagi generasi masa kini. “Wayang bukan hanya tontonan, tetapi juga tuntunan. Melalui kisah Baladewa, kami berharap penonton dapat memetik nilai bagaimana menjadi pemimpin atau individu yang berpegang teguh pada prinsip, tidak mudah terombang-ambing oleh kepentingan sesaat,” tambahnya.
Perubahan Jam Tayang dan Antusiasme Publik
Berdasarkan *flyer* yang diunggah oleh akun dalang Lardiyanto, Hal ini menunjukkan persiapan yang matang demi suksesnya acara yang berlangsung selama lebih dari sehari semalam tersebut.
Kolaborasi beberapa dalang dari Paguyuban Dalang Karanganyar dalam pagelaran 30 jam non-stop ini sekaligus menjadi bukti nyata upaya kolektif para seniman lokal dalam melestarikan seni pedalangan.
Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk jajaran legislatif Provinsi Jawa Tengah, Pagelaran Wayang Kulit 30 Jam Non-Stop ini diharapkan tidak hanya menjadi perayaan Hari Wayang Dunia yang meriah, tetapi juga sebagai sarana efektif untuk menanamkan ajaran-ajaran moralitas yang bersumber dari kekayaan khazanah pewayangan Jawa. ( bre )
