Fokus Jateng –BOYOLALI,-Hari Raya Idul Adha 1446 H merupakan momentum penting bagi umat muslim di Boyolali, namun dalam pelaksanaannya sering menimbulkan sampah plastik, terutama untuk wadah daging kurban, hingga sampah koran yang kerap dijadikan alas sajadah saat shalat ied di lapangan.
Untuk itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Boyolali mengimbau panitia Hari Raya Idul Adha tidak sembarangan membuang limbah hewan kurban. Disisi lain, masyarakat juga diminta meminimalisir penggunaan plastik sebagai wadah daging hewan kurban.
“Intinya jangan mencemari dan mengotori lingkungan, baik pada saat pelaksanaan maupun setelahnya sehingga jangan sampai ada limbah seperti darah, isi perut atau bagian hewan kurban lainnya dibuang sembarangan ke parit maupun sungai,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Boyolali, Suraji. Kamis 5 Juni 2025.
Imbauan ini merujuk pada Edaran Bupati Boyolali tentang Pedoman Penyelenggaraan Pemotongan Hewan Kurban. Ia menyarankan limbah hewan dikubur ke dalam lubang tanah sehingga bisa berfungsi sebagai pupuk.
“Kalau pengelolaan limbah kurban tidak dilakukan dengan benar, maka potensi timbulan sampah juga meningkat. Karena dalam perut satu ekor sapi itu bisa menghasilkan 50 kilogram kotoran,” ujarnya.
Suraji juga mengingatkan agar panitia kurban menggunakan alat pembungkus daging yang ramah lingkungan. Diantaranya dapat memanfaatkan daun pisang dan daun jati yang mudah terurai.
“Gunakan wadah guna ulang seperti besek bambu, daun pisang atau atau wadah lain yang bisa dipakai ulang, bisa dikomposkan dan tidak menimbulkan sampah plastik, ” katanya.
Pihaknya juga menyerukan agar pelaksanaan salat Iduladha tetap memperhatikan aspek kebersihan lingkungan. Dalam rangka mendukung pengurangan sampah, lanjut dia, masyarakat didorong untuk mengambil langkah-langkah praktis, seperti membawa peralatan shalat dari rumah dan menggunakan alas sajadah yang dapat digunakan berulang kali, jamaah diminta tidak menggunakan koran atau plastik sebagai alas sajadah di lapangan.
“Kami imbau untuk memakai alas sajadah yang bisa digunakan kembali misalnya tikar, karpet, terpal dan tidak meninggalkan sampah di area shalat,” katanya. (yull/**)
Warga Boyolali Diimbau Tidak Tinggalkan Sampah Saat Usai Shalat Ied

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Boyolali, Suraji (yull/Fokusjateng.com)