DPRD Berikan Acungan Jempol Terkait Kinerja Pemkab Boyolali

Ketua DPRD Boyolali Marsono menandatangani penyerahan keputusan DPRD Boyolali tentang rekomendasi atas laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati tahun 2022. (doc/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Ketua DPRD Boyolali, Marsono mengapresiasi capaian kinerja pemkab. Utamanya dalam pertumbukan ekonomi masyarakat dan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Boyolali. Dia menilai dengan capaian tersebut, kesejahteraan masyarakat, kesempatan bekerja dan mendapatkan penghasilan semakin baik. Kendati demikian ada rekomendasi yang diberikan pada Bupati.
“Substansinya, tentunya kami berikan acungan jempol terkait kinerja pemkab Boyolali pada 2022. Karena bagaimana-pun, cara saya memberikan biji (nilai) nak 100 yo ora (Kalau 100 ya tidak), 80 -lah, atas kinerja itu. Kenapa saya melakukan itu? Pertumbuhan ekonomi pada 2022 naik fantastis dibanding tahun sebelumnya,” jelasnya saat ditemui seusai menggelar rapat paripurna di Ruang Rapat Paripurna S. Paryanto, SH. MH di Gedung DPRD Boyolali. pada Selasa 4 April 2022.
Pihaknya juga menyoroti kinerja keuangan daerah. Realisasi pada 2022 tidak sebesar 2021. Sebab, pada 2021 masih ada efek untung dari pandemi Covid-19. Terutama bidang kesehatan di fasilitas kesehatan (Faskes) daerah. Kemudian, dari sisi PAD terdapat peningkatan cukup tinggi. Realisasi PAD Boyolali pada 2022 mencapai Rp 444 miliar. DPRD mengapresiasi kinerja pemkab yang mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan PAD 2022.
“Ada beberapa indikasi yang tidak tercapai dari target yang ditentukan 2021. Tapi menurut kami, indikasi -indikasi yang tidak tercapai 2022 itu tidak terlalu krusial. Dari sekian 39 indikator yang tercapai sudah cukup. Sedangkan yang tidak tercapai ada 14 indikator,” kata Marsono.
Adapun rekomendasi DPRD Boyolali diantaranya, terkait capaian makro ekonomi dan kesejahteraan sosial. Kemudian, tidak tercapainya indikator tujuan dari visi misi daerah. Rekomendasi DPRD agar penyebab tidak tercapainya indikator tersebut dijadikan dasar arah kebijakan.
Bupati Boyolali, M. Said Hidayat, mengatakan  sejumlah rekomendasi dari DPRD Boyolali akan ditindaklanjuti. Agar pada 2023 bisa menghasilkan capaian lebih baik. Diantaranya, terkait penurunan kemiskinan dan pelayanan kesehatan. Rekomendasi tersebut akan dijalankan dan akan diperbaiki. Di sisi lain, perekonomian Boyolali mulai pulih. Perekonomian Boyolali tumbuh positif 6,33 persen pada 2022. Angka tersebut naik dibanding tahun 2021 yang hanya tumbuh 4,63 persen.
“Kalau berdasar rilis BPS kemiskinan turun dari 10,62 persen menjadi 9,82 persen. Tapi kalau langkah yang dilaksanakan dengan monitoring center of development(MCD) ini sudah mencapai pada angka 6,96 persen. Artinya apa yang menjadi target RPJMD sampai 2026, target kita turun di 7,6 persen. Tapi di 2022 dengan pola kerja mampu kita turunkan 6,9 persen itu versi gerak langkah Boyolali,” kata Bupati. (**)