Radja Tengkleng’s Sragen Sukses Terima Penghargaan dari UMS Sebagai Menu Terfavorit Peserta Muktamar Muhammadiyah Ke-48

Penyerahan penghargaan kepada pengelola Radja Tengkleng's Sragen. (/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-SRAGEN-Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) secara resmi memberikan penghargaan langsung pada warung Radja Tengkleng’s Sragen sebagai sebagai menu terfavorit Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah Ke 48 yang digelar di Solo beberapa waktu lalu.

Siapa sangka, warung yang berlokasi di Taman Asri, Kroyo, Karangmalang, Sragen, ini menghabiskan total 300 ekor kambing untuk menjamu 5.000 peserta muktamar Muhammadiyah di Surakarta. Piagam penghargaan diserahkan langsung Sekretaris Panitia Muktamar, Bambang Sukoco, kepada pemilik Warung Radja Tengkleng’s Sragen, Eko Wijiyono, Selasa (3/1/2023).

Diserahkan dua jenis penghargaan, yakni sebagai vendor acara muktamar dan sebagai menu terfavorit peserta muktamar. “Pelaksanaan muktamar sukses dan salah satunya di-support oleh seksi konsumsi yang mengambil total sembilan vendor dan Warung Radja Tengkleng’s salah satunya. Kami memberi apresiasi khusus bagi warung ini karena menyediakan menu paling favorit peserta muktamar,” ujar Bambang saat penyerahan piagam.

Menurut Bambang, Radja Tengkleng’s menyediakan total 70 kuali tengkleng dari 300 ekor kambing selama tiga hari pekaksanaan muktamar. Menu ini khusus disajikan untuk 5.000 peserta muktamar. “Kalau untuk delegasi penggembira disediakan dapur umum dan melarisi usaha mikro kecil dan menengah yang banyak tersebar di wilayah Soloraya,” jelasnya.

Senagai menu terfavorit, tengkleng kambing diharapkan lebih mendunia lagi sebagai salah satu menu alternatif tradisional kekayaan nusantara. Apalagi ada banyak utusan delegasi dari luar negeri selama mukmatar lalu yang ikut menikmati menu yang disajikan Radja Tengkleng’s.

Sementara, pemilik Warung Radja Tengkleng’s Sragen, Eko Wijiyono mengaku pihaknya menggandeng Pemuda Muhammadiyah dari Tulungagung, Blitar, dan Yogyakarta untuk penyajian tengkleng selama pelaksanaan muktamar. “Tentunya satu kebanggan dipercaya sebagai vendor dan meraih penghargaan menu terfavorit muktamar. Ini menandakan tengkleng sudah diterima dan dinikmati sebagai kekayaan kuliner negeri,” ujarnya.

Menurut Eko, selama pelaksanaan muktamar lalu, dirinya menghabiskan sampai 300 ekor kambing. Sebenarnya tengkleng yang disediakan dirasa masih kurang karena tengkleng selalu habis pertama diserbu peserta muktamar. “Keistimewaan tengkleng disukai orang yang datang ke Soloraya. Kami menyajikan varian baru dengan cita rasa berbeda, lebih empuk, dan bisa disruput. Sekarang banyak pesanan masuk dari Wonogiri, Klaten, dan Yogyakarta,” ujarnya. (Hur)