Lulusan Akpol Mabes Polri Ajak Warga Ponpes Nurul Huda Gondang Sragen Lawan Hoax dan Ujaran Kebencian

Para santri dan pengasuh Ponpes Nurul Huda Gondang, Sragen, menyatakan dukungannya melawan berita hoax dan ujaran kebencian. (Huriyanto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-SRAGEN-Menjelang Pemilu 2019, Mabes Polri gencar mengajak masyarakat melawan ujaran kebencian dan fitnah atau hoax yang marak beredar. Salah satunya dengan mengajak santri untuk keras melawan ujaran kebencian yang banyak beredar di media Sosial.

Pada kesempatan kali ini para santri mendapatkan penjelasan langsung tentang berita hoax. Salah satunya yakni dilakukan para lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) yang bertugas di Mabes Polri. Sejumlah tim dari Mabes Polri tersebut datang dan menghadiri Pondok Pesantren (Ponpes) di Sragen. Salah satunya Ponpes Nurul Huda, Gondang Sragen.

Hal ini santri dan pimpinan ponpes menegaskan sikapnya untuk melawan hoax dan ujaran kebencian. Pimpinan ponpes Kiai Syarif Hidayatullah menegaskan dukungannya pada Tim Mabes Polri dan jajaran Kepolisian dimanapun untuk melawan berita hoax, kebohongan dan ujaran kebencian.

”Kami selaku pimpinan Pondok Pesantran Nurul Huda menerima 100% apa yang dilakukan oleh tim mabes polri, apalagi yang terjun langsung adalah anak muda yang baru saja di wisuda, Dan sangat senang sekali atas kedatanganya, sosialisasinya untuk mengajarkan kepada santri untuk menangkal berita hoax dan untuk tidak berbuat kebohongan. saya berikan jempol kepada tim Mabes Polri,” tandasnya, Kamis 14 Februari 2019.

Pihaknya juga menyampaikan pada santri. Karena hoax ini dapat meresahkan masyarakat. Dia menjelaskan handphone hanya boleh dipakai di rumah. Namun di Ponpes dilarang. ”Saya selalu berpesan kepada anak anak untuk selalu berbuat kejujuran, dan hati-hati dalam hal apapun,” bebernya.

Ponpes Nurul Huda sendiri memiliki ratusan santri dari berbagai daerah. Para santri sudah disiapkan untuk menyampaikan ke masyarakat agar jangan sampai ikut terbawa berita fitnah yang belum tentu kebenarannya.