MOMEN RAMADAN 2018: Ngabuburit ala Sanggar Corat Coret Sragen, Ini Penampakannya

Anak-anak di bawah asuhan Sanggar Corat Coret Sragen mengisi ngabuburit dengan menampilkan kostum karnaval Kamis 31 Mei 2018. (Huriyanto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-SRAGEN-Beragam cara dilakukan untuk mengembangkan potensi anak usia dini. Seperti yang dilakukan Sanggar Corat Coret Sragen, ini Kamis 31 Mei 2018. Mereka menampilkan karya kostum karnaval sembari ngabuburit menanti waktu buka puasa.

Dua bocah menampilkan kostum karnaval di acara ngabuburit Kamis 31 Mei 2018. (credit-Huriyanto/Fokusjateng.com)

Selain memamerkan kostum unik, anak-anak di bawah asuhan sanggar tersebut juga menggambar mural. Kemudian diakhiri berbagi takjil menggunakan kostum karnaval. “Kegiatan ini kami kemas dengan workshop mural anak,” tutur Arum Ardiyanti, panitia kegiatan.

Ketua Sanggar Corat Coret Sragen ini sudah menyiapkan bahan dan alat untuk anak-anak yang ingin mengeluarkan bakat seninya. ”Baik pewarna maupun tripleks sudah disiapkan. Jadi anak-anak tinggal praktik,” kata dia.

Kegiatan ini tidak hanya untuk anak-anak sanggar saja. Dari luar sanggar pun juga diberi kesempatan untuk menunjukkan bakatnya. Anak yang sudah cukup mahir akan menggambar doodle. Sedangkan yang belum mahir akan menggambar wajah.

”Menggambar tema wajah, wajah sendiri, nanti kita gabung untuk menjadi suatu karya dan kita frame untuk dipajang,” jelasnya.

Terkait bagi-bagi takjil, dia mengemasnya secara unik dari biasa. Orang tua anak yang ikut dalam acara ini juga ikut melukis atau painting wajah. Hal ini untuk mendekatkan ikatan anak dan orang tua. Setelah itu, jelang magrib, anak-anak dari sanggar membagi takjil dengan kostum karnaval. ”Ini dari sanggar saja 30-an, yang pakai kostum ini ada 10 an anak,” terangnya.

Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (PPTPPA) Sragen Retna Susanti Dedy Endriyatno mendukung kegiatan ini. Sebab, langkah ini bagian dari upaya bersama untuk menuju Sragen sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA).

Dalam kegiatan ini bakat anak-anak Sragen ditunjukkan dan diekspresikan. ”Kegiatan ini kami gelar dalam rangka  menjadikan Sragen sebagai Kabupaten Layak Anak dan kebetulan antusias masyarakat sangat luar biasa,” ujarnya.