Lantaran Buka Prodi Baru, Stikes Estu Utomo Siapkan Reakreditasi Waktu Tenggat Maksimal Dua Tahun

Suhariyanto yang juga bendahara Yayasan Estu Utomo bersama Sutomo, Jumat 11 Mei 2018. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Estu Utomo Boyolali segera bergerak seiring dibukanya program studi baru. Yakni dengan menyiapkan diri untuk mengajukan reakreditasi maksimal dalam dua tahun ke depan.

“Yaitu prodi S-1 Kebidanan dan Profesi Bidan,” ujar Koordinator Kopertis Wilayah VI Jawa Tengah, DYP Sugiharto, Jumat 11 Mei 2018. Hal ini diungkapkan di sela acara launching dan penyerahan SK izin operasional prodi tersebut di Kampus Estu Utomo.

Dia mengakui, prodi S-1 Kebidanan dan Profesi Bidan masih langka di wilayah Jateng. “Dari 257 perguruan tinggi, baru empat yang memiliki jurusan tersebut. Salah satunya adalah Stikes Estu Utomo Boyolali,” tegas dia.

Pihaknya juga mengingatkan seluruh jajaran Estu Utomo agar segera menyiapkan langkah lanjutan. Hal ini seiring dibukanya pendaftaran mahasiswa baru untuk kedua jurusan itu. Utamanya, menyiapkan pengajuan reakreditasi. “Ini sebagai bentuk akuntabilitas Stikes Estu Utomo,” jelasnya.

Sugiharto meminta masyarakat tidak lagi membedakan dikotomi perguruan tinggi (PT) negeri dengan swasta. Sebab, kualitas PT kini terletak pada peringakt akreditasi. Semisal, prodi PT swasta terakreditasi A dan PT negeri terakreditasi B, maka kualitas prodi di PTS lebih bagus.

Sementara itu, Sekretaris Yayasan Estu Utomo, H Sutomo mengatakan, kedua prodi baru ini diharapkan bisa menghasilkan lulusan atau SDM yang kompeten untuk menjawab tantangan zaman. Khususnya dalam hal kebutuhan tenaga kesehatan.

Dibukanya Prodi S-1 Kebidanan dan Profesi Bidan tersebut juga akan makin memperkuat prodi- prodi kesehatan yang selama ini sudah ada. “Apalagi prodi ini belum banyak dimiliki perguruan tinggi. Di Jateng, untuk perguruan tinggi swasta baru ada empat saja. Salah satunya adalah Stikes Estu Utomo,” ujar dia.

Pada tahun ini juga, pihaknya langsung menerima mahasiswa baru. “Setidaknya kami siapkan dua kelas untuk menampung animo calon mahasiswa. Kami optimis bisa terpenuhi dengan persiapan matang, termasuk kesiapan tenaga pendidiknya,” jelasnya.

Suharyanto dari Yayasan Darmais, Jakarta yang kini juga menaungi Yayasan Estu Utomo menyambut gembira turunnya SK Prodi baru tersebut. Hal ini sesuai dengan semangat yayasan untuk membangun kesehatan masyarakat. “Dan adanya prodi baru itu diharapkan Stikes Estu Utomo semakin berkiprah membangun masyarakat lewat pendidikan kesehatan,” lanjut Suhariyanto yang juga bendahara Yayasan Estu Utomo.