FOKUS JATENG-SOLO-Gelaran Solo Car Free Day (CFD) Jalan Slamet Riyadi, Minggu 18 Februari 2018 terasa lebih semarak dan berwarna dengan melintasnya arak-arakan kirab boyong kedhaton. Dimulai dari Stadion Sriwedari dan berakhir di Balaikota Solo, kirab tersebut diikuti sebanyak 750 peserta.
Mereka terdiri dari 13 kelompok, termasuk sembilan grup pasukan bergodo atau pasukan Keraton Kasunanan Surakarta. Rombongan kirab dibuka oleh iring-iringan peserta yang membawa replika boyong kedhaton berupa pendapa rumah joglo.
Kemudian disambung dengan pasukan keraton yang terdiri dari drumband, tamtama, prawiratama, sorogenen, jayengastra, panyutra, jayasura, danapati dan baki. Barisan selanjutnya merupakan rombongan dari wayang orang Sriwedari, disusul Paskibra Kota Solo, dan penari Soeryo Soemirat.
Dilanjutkan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sragen, drumband Gita Pamong Praja, PDAM Jaga Tirta, Komunitas Sepeda Onthel, Dalmas Liong, Pesona Nusantara, rombongan KPU Solo yang sekaligus mensosialisasikan Pilgub 27 Juni mendatang dengan kostum Semar serta terakhir rombongan dari Komunitas Sri Jagannath Jogjakarta (Krisna).
“Peserta kirab memang tidak hanya dari Kota Solo saja, tapi juga dari daerah sekitar. Seperti tadi ada dari Sragen dan juga komunitas Krisna dari Jogja. Mereka memang sejak awal menawarkan diri untuk bisa ikut berpartisipasi,” jelas Kinkin Suktanul Hakim, Ketua Panitia Kegiatan Hari Jadi Kota Solo ke-273.
Tak hanya berjalan di area CFD, peserta kirab juga menjadi bagian penutup opera kolosal adheging kutha solo yang digelar di Koridor Jenderal Sudirman.