Aksi Gembira Merawat Bumi: Saat Puluhan Anak Yatim di Jaten Karanganyar  Jadi ‘Sang Penggerak Lingkungan’

 

FOKUSJATENG.COM, KARANGANYAR – Di bawah terik matahari Desa Jati, Kecamatan Jaten, raut wajah lelah puluhan anak-anak tak melunturkan semangat mereka. Tangan-tangan mungil itu tampak terampil menggali lubang biopori dan menanam bibit pohon di sepanjang bahu jalan desa.

Itulah sekelumit pemandangan dalam gelaran Youth Camp II 2025 yang diinisiasi oleh Pusat Studi Anak (PSA) Bocah Pintar Karanganyar. Selama dua hari, 29-30 Desember 2025, sebanyak 21 peserta yang mayoritas merupakan anak-anak yatim berkumpul untuk mengemban misi suci: belajar mencintai bumi.

Mengubah Minyak Jelantah Jadi Sabun
Kegiatan bertema “Aksi Gembira Merawat Bumi” ini tidak hanya berisi teori di dalam kelas. Pada hari pertama, para peserta diajak menyelami dunia kreativitas dengan menyulap limbah minyak jelantah menjadi sabun cuci piring.

Edukasi ini sengaja dirancang interaktif agar relevan dengan karakter Generasi Z dan Alpha. Selain workshop limbah, mereka juga dibekali materi kepemimpinan ekologis dan teknik pengambilan keputusan.
“Membangun karakter peduli lingkungan bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan mendesak. Ini adalah misi Islah fil Ard atau melakukan perbaikan di muka bumi,” ungkap Bunda Nining Sholikhah, S.E, M.Si, Ketua Pelaksana PSA Bocah Pintar, saat membuka acara.

Jejak Hijau di Desa Jati

Puncak acara terjadi pada Selasa (30/12). Dengan kaos bertuliskan “AKU SANG PENGGERAK LINGKUNGAN”, para peserta terjun langsung melakukan aksi fisik. Didukung oleh DPD KNPI Karanganyar dan Kebun Bibit BBWS Bengawan Solo, puluhan bibit pohon ditanam untuk menghijaukan jalanan kampung.
Tak hanya itu, mereka juga memasang lubang resapan biopori di area lapangan desa. Teknologi sederhana ini diharapkan mampu meningkatkan daya serap air tanah sekaligus mencegah genangan di musim hujan.

Komitmen 13 Tahun Bocah Pintar

Lembaga PSA Bocah Pintar sendiri bukanlah pemain baru. Sejak berdiri tahun 2012, NGO ini konsisten bergerak di bidang pendidikan anak, pemberdayaan perempuan, dan riset sosial.
Baru-baru ini, lembaga tersebut memperkuat legalitasnya melalui akta notaris per Januari 2025 dan pengesahan Kemenkumham RI, mempertegas visinya sebagai pusat studi unggul yang mengintegrasikan kesejahteraan sosial dengan gerakan lingkungan hidup.
Melalui Youth Camp II ini, Bunda Nining berharap benih kepedulian yang ditanam di hati anak-anak ini bisa tumbuh menjadi kebiasaan di keluarga masing-masing.
“Kami ingin mereka pulang bukan hanya membawa pengalaman, tapi menjadi agent of change yang benar-benar menggerakkan lingkungannya,” pungkasnya.

Tentang Pusat Studi Anak (PSA) Bocah Pintar:

PSA Bocah Pintar Karanganyar adalah NGO yang fokus pada pemberdayaan anak yatim, perempuan, dan lingkungan hidup. Lembaga ini berkomitmen menciptakan perubahan sosial melalui pendekatan partisipatif dan riset berkelanjutan. ( bre )