Fokus Jateng-BOYOLALI,- Tidak sedikit para pelajar memanfaatkan momen libur sekolah dengan berwisata ke sejumlah wahana hiburan. Namun berbeda dengan anak-anak di Sanggar Anagata Merapi Boyolali yang lebih memilih menggunakan waktu liburnya dengan belajar seni tari tradisional.
Menurut pelestari budaya sekaligus pendiri Sanggar Anagata Merapi Boyolali, Ngabehi Sarsito, selama liburan ini terdapat 20 siswa yang aktif mengikuti kegiatan sanggar. Mereka telah usai mengikuti materi pembelajaran yang berbeda-beda.
“Jadi, kali ini anak-anak sudah mulai mengikuti ujian hasil belajar berupa pementasan,” kata Sarsito, Senin 30 Juni 2025.
Dijelaskan, ujian pementasan tari itu digelar di Pasar wisata Ngatpaingan, meliputi tari kembang sore dan tari jaranan anak.
“Selain ikut memeriahkan pasar wisata, penampilan anak-anak juga bisa menarik wisatawan,” imbuhnya.
Ujian berupa pentas di Pasar Wisata Ngatpaingan, lanjut Warsito, merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setelah anak anak selesai dalam pembelajaran materi tari. kemudian dipentaskan di publik sebagai salah satu cara untuk membangun mental anak.
Wongayu Jenat Mahesa, selaku Ketua Sanggar mengungkapkan kegembiraannya atas semangat yang tetap berkobar anak asuhnya, meskipun saat ini waktu liburan. Ia berharap kedepannya lebih banyak tarian tarian yang ditampilkan. Apalagi keberadaan sanggar tersebut cukup mendapat dukungan warga sekitar.
“Ini menggembirakan, melihat anak-anak tetap semangat meskipun ini liburan,”ucapnya.
Dalam upaya melestarikan tarian tradisional dan kontemporer, sanggar Anagata Merapi terus berkomitmen untuk mendidik anak anak lereng Merapi untuk mengenal dan mempelajari kesenian rakyat lereng timur Gunung Merapi.
“Anak-anak ini juga menunjukkan dedikasi tinggi terhadap seni tari, dan itu sangat memotivasi kami untuk terus mengembangkan potensi mereka,” pungkasnya. ( yull/**)