Fokus Jateng-BOYOLALI- Tugu perguruan silat Pagar Nusa di Kecamatan Kemusu roboh. Belum diketahui penyebab robohnya tugu itu.
Ketua Cabang Pagar Nusa Boyolali, Abdul Wasik mengaku tidak mempermasalahkan robohnya tugu tersebut. Dia juga tidak menuduh siapapun terkait robohnya tugu ini, meski dia telah menerima laporan bahwa tugu tersebut dirobohkan oleh sejumlah orang tak dikenal.
“Ada laporan kejadian tadi malam menjelang dinihari,” katanya, saat dihubungi via selular. Kamis 21 November 2024.
Disinggung, apakah ada kaitannya dengan bentrokan dengan perguruan lain di Dukuh/Desa Klewor, Kecamatan Kemusu, terjadi pada Senin 18 November malam, Wasik mengatakan tidak akan menuduh atau berburuk sangka terhadap siapapun.
” Yo orang tak dikenal ngunu wae. Yen menuduh yo ora apik (Pelakunya orang tak dikenal gitu saja. Kalau mau menuduh siapa-siapa juga malah tidak baik),” kata Wasik.
Dia menegaskan, robohnya tugu ini tak akan menjadi masalah bagi kegiatan Pagar Nusa.
Sebagai orang yang dituakan, Wasik lebih bijak dalam menyikapi kejadian robohnya tugu ini. Baginya, yang terpenting saat ini adalah menjaga suasana Boyolali yang kondusif jelang pilkada.
” yen aku wes ben. Ambruk yo ben (Kalau saya ya sudah lah. Ambruk tidak masalah),” ujarnya.
Pihaknya juga tak akan melaporkan dugaan perusakaan tugu ini ke aparat penegak hukum. Karena memang sejak awal, dia pribadi kurang cocok dengan pembangunan tugu. Bahkan dia pernah mengintruksikan kepada para pendekar untuk tak membuat tugu-tugu yang berpotensi menimbulkan masalah.
” Tugu meneng dipentelengi we dadi masalah, dibrukke mesti luwih dadi masalah. (Tugu diam dilihati saja bisa jadi masalah, apalagi kalau dirobohkan bisa jadi masalah besar),” tambahnya.
Wasik juga mengakui tak semua pendekar patuh. Namanya orang banyak, pasti berbeda beda kemauannya. (yull/**)