Disnakan Boyolali Gagas Pemeriksaan Kesehatan Hewan Pasca Erupsi Merapi

FOKUS JATENG-BOYOLALI- Dinas Peternakan dan Perikanan Boyolali saat ini baru fokus pembagian pakan ternak. Sedangkan pemeriksaan kesehatan belum bisa dilakukan pada pekan ini.

Menurut Kabid Kesehatan Hewan (Keswan) Disnakan Boyolali Afiany Rifdania, hal itu dikarenakan dampak abu vulkanik pada kesehatan hewan belum terlihat. Rencananya, dinas akan melakukan pemeriksaan kesehatan hewan pada pekan depan.

” Ya , karena dampak pada ternak baru akan terlihat setelah 1-2 minggu pasca mengonsumsi pakan terpapar abu vulkanik.”

Dijelaskan, abu vulkanik tentu akan berdampak pada kesehatan ternak. Baik kambing maupun sapi. Biasanya ternak akan mengalami gangguan pernafasan. Selain itu, gejala akan muncul beberapa minggu kemudian. Dia menjelaskan, abu vulkanik Merapi cenderung halus dan lembut. Meskipun sudah dicuci pasti masih ada abu yang menempel. Abu tersebut yang berbahaya bagi ternak.

“Bisa jadi dalam waktu dekat ini, mungkin minggu depan sebelum puasa kita agendakan pengecekan kesehatan hewannya. Karena saat ini, dampaknya belum terlihat dan petugas masih sibuk vaksinasi PMK dan LSD, kita akan agendakan dulu. Sarannya harus dicuci di air mengalir sih sebenarnya. Tapi itu juga debunya masih menempel. Karena debu Merapi kan lembut,” ujarnya.

Sebelumnya, Afiany Rifdania mengatakan, bantuan pakan bagi petani dan peternak terdampak abu vulkanik mulai didropping pada Rabu 15 Maret 2023. Bantuan berupa tujuh ton HPT dan dua ton pelet konsentrat. Pembagian bantuan difokuskan didua desa yang terdampak, yakni Tlogolele dan Klakah.

“Bantuan mulai dibagikan berupa tujuh ton hijauan pakan baru ke Desa Tlogolele. Sedangkan Desa Klakah mendapatkan dua ton pelet konsentrat,” katanya. (*)