Ada Temuan Kasus PMK, Disnakan Boyolali Perketat Pembelian Ternak dari Luar Daerah

Fokus Jateng-BOYOLALI, -Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ternak kembali ditemukan di Boyolali. Temuan itu didapat dari beberapa peternak di Kecamatan Ampel, Cepogo dan Tamansari. Diduga berasal dari ternak yang baru dibeli dari luar Kabupaten Boyolali tanpa dibekali Surat Keterangan Kesehatan Hewan. Namun demikian, kasus PMK masih terkendali karena adanya penanganan cepat dari petugas Disnakan.

“Ternak itu dari wilayah wabah PMK di Jawa Timur,” kata Kepala Disnakan Boyolali, Lusia Dyah Suciati. Jumat, 26 April 2024.

PMK merupakan penyakit menular ternak khususnya pada sapi, kerbau, domba dan kambing, yang disebabkan oleh virus dengan gejala ternak mengeluarkan leleran dari mulut yg berlebihan (hipersalivasi), lepuh di mulut dan kuku.

Untuk itu, pihaknya sudah meminta para peternak untuk secepatnya melaporkan apabila ada temuan ternak sapi sakit. Sehingga bisa dilakukan penanganan dan pengobatan secepatnya.

“Ini petugas hingga dokter dan mantri hewan sudah bergerak aktif.”

Lusia juga sudah meminta agar para peternak maupun pedagang sapi (blantik) tidak mengambil ternak sapi dari kawasan wabah PMK.

” Segera kami buat surat edaran terkait larangan tersebut.”

Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan (Keswan) Disnakkan Kabupaten Boyolali Afiany Rifdania menambahkan, pihaknya bergerak cepat dengan meminta peternak untuk melaporkan kondisi ternak yang sakit.

“Laporan sementara yang masuk sebanyak 41 kasus.”

Menindaklanjuti kasus tersebut, pihaknya meminta para peternak segera melaporkan ke petugas kesehatan hewan terdekat atau Disnakan jika mendapati ternak sapi miliknya sakit. Apalagi PMK yang menyerang sapi saat ini lebih ganas.

“Kalau dulu, kemungkinan ternak sapi mati akibat PMK hanya berkisar 10 persen saja. Namun kini bisa mencapai 30- 40 persen. Namun kalau diketahui cepat dan segera diobati, tetap bisa sembuh.

Munculnya penyakit tersebut bermula dari sapi yang dibeli di pasar hewan. Dari hasil penelusuran, sapi berasal dari wilayah wabah PMK di Jawa Timur.

“Jadi sapi- sapi itu belum divaksin, sudah langsung dimasukkan kandang bercampur sapi lain.” (**)