FOKUS JATENG-BOYLALI- Dua batu besar bertumpuk yang ada di sebuah ladang di wilayah Dukuh Ngablak, Desa Kebonbimo, Kecamatan Boyolali Kota memiliki makna tersendiri bagi masyarakat sekitar. Namanya Watu Gong. Sebutan itu diberikan masyarakat setempat karena mereka meyakini batu besar yang ada di atas jurang di dekat kali Pepe, itu adalah perwujudan dari gong atau salah satu alat musik gamelan Jawa.
Kepercayaan terkait mitos ini semakin kuat di mana pada zaman dulu kerap terdengar alunan suara gamelan dari kawasan Watu Gong. Biasanya, suara gamelan lengkap layaknya musik pengiring wayang kulit itu didengarkan warga pada malam Jumat.
Menurut salah satu warga Desa Kebonbimo bernama Suyatno, orang zaman dulu juga kerap mendengar suara gamelan.
” Warga sekitar sini banyak yang mendengar suara gamelan ini. Sehingga batu besar ini dinamai batu Gong,” ujarnya. Selasa 13 September 2022.
Ia meyakini, berdasarkan cerita orang-orang kuno, Watu Gong di Kebonbimo adalah batas dunia fana dengan alam gaib.
” Selain itu, banyak warga yang menyakini jika batu ini dihuni oleh sesosok ular besar. Tapi bukan ular biasa. Hanya orang yang dikehendaki saja yang bisa melihatnya,” jelasnya.
Darno warga yang lain mengatakan sering juga orang datang untuk berburu keris pusaka atau watu aji yang diyakini terpendam di kawasan Watu Gong tersebut, untuk dipakai sebagai pusaka keberuntungan. Mereka percaya jika berhasil menemukan pusaka-pusaka peninggalan leluhur zaman dulu, niscaya harapan yang idamkan akan segera terwujud.
“Boleh percaya boleh tidak, sepertinya tidak ada apa-apanya. Tapi batin saya kok ingin melestarikan atau menjaga batu itu. Kalau bisa diberi pagar,”katanya. (*)