Pengunjung Objek Wisata di Boyolali Jadi Sasaran Penegakan Disiplin Prokes

Pengambilan sampel suap pengunjung wisata oleh petugas kesehatan di Boyolali. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Sejumlah obyek wisata tak luput dari sasaran operasi penegakan disiplin protokol kesehatan oleh tim satgas covid19 kabupaten Boyolali. Utamanya, pada setiap akhir pekan, dimana sejumlah obyek wisata di Boyolali selalu dipadati pengunjung.

Seperti di obyek wisata umbul sungsang Pengging,kecamatan Banyudono, Boyolali, Minggu (07/03/2021), Tim gabungan Satpol pp, TNI dan POLRI di bantu oleh dinas kesehatan Boyolali mendisiplinkan warga dan pengunjung objek wisata yang tidak mengenakan masker bahkan Dinas Kesehatan juga melakukan tes swab kepada pengelola umbul sungsang, pedagang dan beberapa pengungjung yang selesai berolahraga renang ditempat ini.

Kasi penindakan satpol pp Boyolali, Tri Joko Mulyono mengatakan dihari libur ini tim yustisi sengaja mendatangi lokasi wisata untuk memastikan pelaksaan protokol kesehatan berjalan dengan baik.

“ Di Umbul Pengging, kita melakukan pengambilan sampling dari pelaku usaha ,dari pengelola dan dari pengunjung. Kita benar benar ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa pemerintah daerah berperan serta melindungi masyarakat dari covid19,artinya kita selalu memantau bagaimana penyebaran covid19 dikabupaten boyolali,sehingga dapat kita kendalikan,”katanya ditemui dilokasi Umbul Pengging.

Ditambahkan Tri Joko, dari hasil pengambilan tes swab terhadap 5 sampel menunjukkan hasil non reaktif covid19.
Pengelola umbul sungsang pengging, Sumarsono ( 45 ) yang juga diambil sampel swab mengatakan, pihaknya berterima kasih atas perhatian dari tim satgas covid19 Boyolali yang selalu melakukan monitoring dilokasi wisata.

“ Setelah swab ini kita menjadi tenang dan nyaman sehingga kita tau kondisi tubuh kita dan kita tidak was was dalam melayani pengunjung yang renang di umbul ini” ujarnya.

Sementara tim gugus tugas penanganan covid19 kecamatan Banyudono, pada minggu siang mendatangi rumah warga bernama Giyanto yang menggelar akad nikah untuk putrinya di dukuh Gemburan,desa Sambon,Banyudono. Meski hanya menggelar acara secara sederhana dan terbatas tim gugus tugas juga melakukan tes swab kepada pemilik rumah, pengantin dan panitia acara.

Sekretaris kecamatan Banyudono, Suyamto mengatakan monitoring kegiatan akad nikah yang dilanjutkan dengan acara resepsi meski tidak besar, ini melanggar aturan karena masa PPKM yang kedua masih berjalan dan berakhir tanggal 8 besok.

“ Karena hadir lebih dari 30 orang sehingga menyalahi aturan, kepada tuan rumah, kedua pengantin dan panitia acara kita lakukan swab yang diambil oleh petugas dari puskesmas dua banyudono dan alhamdulilah hasilnya negative,” sambungnya.

Menurut Suyamto saat ini kecamatan Banyudono masuk dalam zona kuning ,namun untuk hitungan perdesa didominasi zona hijau. Dari 15 desa di kecamatan Banyudono hanya 3 desa saja yang berzona kuning, yakni desa Bangak, Denggungan dan Desa Dukuh.