Element Buruh Karanganyar Tuntut Penghapusan Sistem Outsourcing

Perwakilan buruh menyampaikan aspirasi di gedung DPRD Karanganyar, Selasa 10 April 2018. (Suroto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-KARANGANYAR– Element buruh di Karanganyar menyampaikan tuntutan kepada wakil rakyat yang duduk di Gedung DPRD Karanganyar Selasa siang 10 April 2018. Para buruh menilai, persoalan buruh dari tahun ke tahun tak kunjung membaik, bahkan masih terjadi ketimpangan sosial.

Puluhan buruh yang menamakan Forum Komunikasi Serikat Buruh Karanganyar (FKSBK) ini langsung audiensi dengan sejumlah wakil rakyat, yang berkaitan dengan sosial dan ketenagakerjaan. Dalam audiensi , perwakilan buruh Eko Supriyanto menyampaikan sejumlah tuntutan.

Di antaranya, buruh menuntut penetapan Upah Minimum Kabupaten (UMK) lebih tinggi dari PP Nomor 78 Tahun 2015 tentang pengupahan, buruh menuntut penetapan upah sektoral, struktural dan skala upah dengan UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.”Buruh juga menuntut penghentian sistem kerja outsourcing, kerja kontrak, dan pemagangan buruh,” ucapnya saat membacakan tuntutan  kepada perwakilan anggota DPRD Karanganyar.

Selain itu, subsidi kepemilikan tempat tinggal untuk buruh yang bekerja dan berdomisili resmi di wilayah Kabupaten Karanganyar serta jaminan penerapan UMK dan jaminan sosial juga tak luput dari tuntutan mereka. Sebagi warga asli Karanganyar, mereka meminta untuk perusahaan-perusahaan di Karanganyar memprioritaskan warga lokal untuk mengisi lowongan kerja.

“Kami juga menuntut pendidikan gratis hingga tingkat SMA dan beasiswa ke Perguruan Tinggi serta  menolak eskploitasi Gunung Lawu dalam bentuk apapun,” ungkapnya sembari menambah tuntutan buruh tentang jaminan bebas berserikat dan menyampaikan pendapat untuk meningkatkan kesejahteraannya, dan meminta koperasi-koperasi buruh menjadi mitra Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar.

Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Karanganyar Endang Muryani setelah mendengar langsung tuntutan buruh mengatakan akan mempertimbangkan aspirasi yang telah disampaikan. Apa yang menjadi tuntutan buruh akan menjadi bahan pertimbangan selaku wakil rakyat, terlebih saat mengambil kebijakan terkait buruh. “Apa yang disampaikan teman-teman buruh di Karanganyar kami terima. Bagaimanapun ini adalah aspirasi rakyat Karanganyar, dan akan menjadi pertimbangan nanti ke depannya,” ucapnya.