FOKUS JATENG-SOLO-Kemampuan menulis sangat diperlukan bagi para guru. Dengan memiliki kemampuan menulis, setidaknya dapat digunakan untuk peningkatan kompetensi guru serta melatih agar tidak cepat pikun.
Demikian seperti disebutkan Mulyanto Utomo, Jurnalis Senior di Solopos. Mulyanto mengatakan, dalam menulis perlu disiapkan beberapa hal.
“Menulis itu melatih agar tidak cepat pikun. Tapi perlu diingat, gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Baik itu berkaitan dengan situasi yang terjadi. Benar itu sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD),” jelas Mulyanto saat menjadi narasumber pada Workshop Penulisan Buku untuk Guru, Kamis 15 Februari 2018 di Gedung Monumen Pers Nasional, Solo.
Penulis buku 2 Detik Mengubah Hidup ini menambahakan, dalam menulis buku perlu diperhatikan mengenai metode menulis buku. Disebutkannya, metode tesebut termasuk ide, berpikir sistematis, data serta fokus pada masalah.
“Untuk data, ini cukup relatif. Karena ada juga karya yang bisa ditulis tanpa harus mencari data,” papar Mulyanto yang menyampaikan dengan gaya segar dan santai.
Dikatakan, seorang penulis juga tetap menjaga ide yang ingin ditulis. Sehingga unsur fokus pada masalah menjadi sangat penting. “Jangan suka melebarkan topik ke mana-mana,” ujarnya.
Mulyanto juga memberikan tips bagaimana dalam mengumpulkan data. Mengumpulkan data, menurtutnya, bisa dilakan dengan melakukan reportase, observasi, wawancara seta studi literatur.
Agenda Workshop Penulisan Buku untuk Guru, digelar dalam rangka Festival Pers Nasional yang menjadi rangkaian Hari Pers Nasional dan HUT Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) ke-72. Kegiatan tersebut hasil kerjasama PWI Surakarta, Bank Indonesia serta Monumen Pers Nasional.
Sebelum sesi inti, dipaparkan sosialisasi Bank Indoensia oleh Anita Handayani, Analis Bank Indonesia Solo. Kegiatan tersebut dibuka oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Solo, Unggul Sudarmo, mewakili Kepala Dinas Pendidikan Solo. (Didik Kartika)