
Anggota Kodim 0728/Wonogiri memberikan pembekalan baris-berbaris kepada siswa SD. | Arianto
FOKUS JATENG – WONOGIRI – Terkait lima hari sekolah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wonogiri memilih menunggu adanya kepastian dari pusat. Hingga kini belum ada kepastian regulasi dan teknis penerapan lima hari sekolah.
Kepala Disdikbud Wonogiri Siswanto memilih menunggu keputusan final dari pemerintah pusat, atau menunggu dikeluarkan keputusan dari presiden. Dia menyebut, program lima hari sekolah masih memerlukan kajian mendalam.
”Jika program itu diterapkan di Wonogiri, belum siap,” katanya di Gedung DPRD Wonogiri, Rabu 26 Juli 2017.
Saat ini s 46 SMK negeri dan swasta di Wonogiri sudah melakukan uji coba program lima hari sekolah. Sementara jenjang SMA baru ada enam SMA negeri yang menerapkan program tersebut, itupun baru SMA yang lokasinya dianggap paling strategis. Uji coba program itu, dilakukan sejak dilangsungkannya tahun ajaran baru yakni pada Senin 17 Juli 2017.
Ketua MKKS SMK Wonogiri Suwandi mengatakan, program lima hari sekolah yang diterapkan di Wonogiri saat ini hanyalah tahap uji coba. Hal itu dilakukan sambil menunggu diterbitkannya Peraturan Presiden (Perpres) tentang Penguatan Pendidikan Karakter yang sedianyanya menggantikan Permendikbud No 23/2017 tentang Hari Sekolah. Sedang di Wonogiri sendiri ada 46 SMK, yang terdiri dari delapan SMK negeri dan 38 SMK swasta.