Fokus Jateng-BOYOLALI,-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali memprediksi musim hujan akan berlangsung lebih lama, di mulai awal Oktober 2025 puncaknya di bulan Januari-Februari 2026.
Hal ini merujuk perkiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Boyolali, Suparman mengungkapkan, musim hujan diperkirakan akan berlangsung selama 7 bulan dari Oktober 2025 sampai April 2026.
“Untuk kesiapan BPBD adalah menyiapkan SDM (Sumber Daya Manusia), dan sarana prasarana,” katanya, Sabtu 25 Oktober 2025.
Selain menyiagakan personel selama 24 jam penuh. Menurutnya langkah mitigasi juga terus digencarkan dengan menggandeng pemerintah desa. Sebab, ada potensi bencana yang terjadi seperti tanah longsor, angin kencang, hingga banjir.
“Kami mengimbau masyarakat untuk lebih waspada, terutama saat hujan lebat disertai angin. Pohon besar atau ranting lebat sebaiknya dipangkas untuk mencegah tumbang,” ujarnya.
Menurut Suparman, ada perbedaan potensi bencana di wilayah Boyolali atas dan wilayah Boyolali bawah.
“Perbedaan daerah atas dan bawah adalah , kalau daerah atas potensi bencana gunung meletus, tanah longsor dan angin, kalau daerah di bawah potensi bencana angin dan banjir.”
Dari hasil kajian yang dilakukan BPBD Boyolali, potensi bencana masih sama seperti tahun lalu. Hanya saja, durasi serta waktu musim penghujan tahun ini akan berlangsung lebih lama dibanding tahun kemarin.
Beberapa wilayah seperti Selo, Cepogo, Gladagsari, Musuk,
Karanggede hingga Klego, Andong, Nogosari dan Juwangi diprediksi terdampak bencana tanah longsor, akibat kombinasi hujan deras dan tiupan angin kencang.
Sedangkan di wilayah selatan ada di Kecamatan Sawit dan Banyudono.
Selain angin kencang, di wilayah sepanjang Ngemplak, Simo, Teras, Sambi hingga Mojosongo juga disebut daerah rawan bencana saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi, turun dalam waktu lama.
Ia menambahkan prakiraan itu menjadi sinyal bagi masyarakat untuk mulai meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem.
“Jadi potensi angin kencang disertai hujan dengan durasi yang lama patut diwaspadai,” pungkasnya. ( yull/**)
